Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Capres Tahun 2024 Masih Susah Diprediksi

10 Februari 2021   17:51 Diperbarui: 10 Februari 2021   18:13 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto/ilustrasi: dokpri

Praktis! Orang hanya bisa memanfaatkan media social dan media mainstream untuk terus menjaga nama dan elektabilitasnya. Itu sebabnya sekarang hampir semua tokoh-tokoh membuat Youtube Channelnya, aktif di IG dan Tiktok dan rajin menulis di facebook dan twitter. Inilah ruang yang masih dimiliki oleh para tokoh untuk tetap eksis dan menjaga elektabilitasnya.

Oleh karena keterbatasan ruang untuk bergerak tadi, bila ini masih berlangsung hingga tahun 2023 misalnya, maka saya yakin orang-orang yang naik jadi pemimpin di tahun 2024 nanti adalah tokoh-tokoh yang terus aktif di media social dan anda tahu, media social saat ini dianggap sebagai dunia tipu-tipu karena apa yang kita lihat di media social sungguh jauh dengan kenyataannya. Itulah faktanya. Konsekwensi logisnya, kita bakal mendapatkan para pemimpin di masa mendatang : Pemimpin Make Up. Pemimpin yang dipoles, bagus dilihat mata, tetapi belum tentu punya kualitas dan kita akan tertipu dengan kemasan (packaging ala konsultan politik).

Capres tahun 2024 masih belum terprediksi bila kita melihat lebih jauh lagi dengan masa depan Gubernur DKI Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil yang masa jabatannya habis sebelum tahun 2024 nanti. Bila masa jabatan mereka habis setahun sebelum penetapan Capres misalnya, maka diprediksi elektabilitas mereka bisa menurun atau stagnan.

Elektabilitas Capres yang akan maju pada tahun 2024, saya prediksi tidak akan jauh-jauh beda satu dengan yang lain, artinya sangat ketat. Akibatnya bisa muncul Calon yang tidak terprediksi sebelumnya.

Situasi saat ini hanya diuntungkan bagi Bakal Capres 2024 yang masuk dalam beberapa kriteria berikut ini :

Pertama, Kader Partai (Ketum Partai) yang punya prestasi. Mereka yang aktif sebagai kader partai besar terutama akan diuntungkan keadaan ini, karena organisasi Partai Mereka sudah tertata Rapi. Tinggal menggerakkan saja, maka kans Kader seperti Tri Rismaharini dan Ganjar Pranowo (PDIP) akan terus terjaga. Demikian juga Prabowo dan Sandiaga Uno (Gerindra) dengan catatan tadi diatas, Prabowo tidak akan maju, maka Sandiaga Uno praktis satu-satunya Kader Gerindra yang kans nya jauh lebih besar.

Saya tak yakin Surya Paloh (Nasdem), Airlangga Hartanto (Golkar) dan Muhaimin Iskandar (PKB) bisa terdongkrak elektabilitasnya, maka mereka tentu punya kans yang kecil. Karena AHY masih muda dan punya waktu yang cukup untuk sosialisasi dan menggerakkan mesin partainya, maka kansnya tetap terbuka meski kecil.

Kedua, Karena masa pandemic masih belum terprediksi, Bakal Capres dari Kategori 2 ini tentu berasal dari tokoh masyarakat yang tidak aktif dipartai tetapi punya modal (dana) dan jaringan. Masuklah disini Pengusaha dan Jenderal aktif ataupun purnawirawan. Nama-nama dalam kategori ini masih belum terprediksi, meski seperti Moeldoko baru-baru ini bikin heboh dengan isu mau melakukan Kudeta Partai Demokrat lewat KLB, yang dilemparkan langsung oleh Pengurus Partai Demokrat. Atau dari pengusaha yang sempat naik elektabilitasnya seperti Erick Thohir misalnya, tentu juga masih ada kans namun masih susah diprediksi.

Ketiga, Karena ini era digital dan masih dalam masa pandemic, tentu akan lahir tokoh-tokoh popular karena aktifnya media social memberinya ruang untuk berdiskusi. Cepatnya dan besarnya pengaruh media social tentu bisa mengubah segalanya hanya dalam waktu singkat. Dari yang bukan siapa-siapa dalam pengaruh media social bisa saja dalam sekejap bisa jadi pahlawan dan dia bisa jadi naik daun.

Itulah beberapa pemikirian mengenai susahnya memprediksi Capres tahun 2024 nanti. Beda soal dengan tahun 2019 yang lalu, tak ada tokoh lain yang mendekati elektabilitas Jokowi dan prabowo, maka sudah sejak lama diprediksi Capres tahun 2019 hanya akan diikuti mereka berdua.

Salam kompasiana.

By : Thomson Cyrus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun