Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Capres Tahun 2024 Masih Susah Diprediksi

10 Februari 2021   17:51 Diperbarui: 10 Februari 2021   18:13 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto/ilustrasi: dokpri

Baru awal tahun 2021, tetapi bau nya Pilpres tahun 2024 sudah mulai terendus. Pertama adalah karena adanya rencana mau mengubah UU Pemilu Serentak tahun 2024 padahal UU itu belum dijalankan. Kedua, Isu kudeta Partai Demokrat yang langsung diumumkan oleh Ketum Partai Demokrat itu sendiri, Agus Harimurti yudhoyono (AHY), yang kemudian rame disebut Kepala Staf Presiden Moeldoko ingin merebut Ketum Partai Demokrat lewat KLB karena Moeldoko ingin maju sebagai Capres tahun 2024.

Berdasarkan berbagai survey terbaru, Capres dengan elektabilitas tertinggi masih beberapa Tokoh lama seperti Prabowo, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil lalu menyusul nama-nama seperti Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, Khofifah indar Parawansa, Tito Karnavian, Puan Maharani, Muhaimin Iskandar, Agus HY, Airlangga Hartanto, dan lain-lain yang elektabilitasnya masih 0,...%.

Bila melihat hasil pilkada 09 desember 2020 dan Ressuffle Kabinet yang baru-baru ini terjadi maka kita tak boleh anggap remeh dengan keterpilihan Gibran Rakabuming (Walikota Terpilih Solo) dan Bobby Nasution (Walikota terpilih Medan), bila pun mereka tidak maju sebagai Capres, paling tidak mengajarkan pada kita bahwa Calon Pemimpin yang akan datang masih sulit diprediksi. Siapa yang menyangka secepat itu Gibran dan Bobby Maju dalam pilkada dan menang pula? Bukan hanya karena Presiden Jokowi, tetapi karakter pemilih juga harus menjadi bagian perhatian kita.

Lalu bagaimana dengan masuknya 2 nama keren dalam Kabinet Indonesia Maju yang relative sudah punya massa dan pendukung yang solid, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (Cawapres 2019) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (2 Kali terpilih sebagai Walikota Surabaya dan banyak prestasinya). Kedua Menteri baru ini relative sangat mudah untuk menaikkan elektabilitasnya dengan berbagai kelebihan yang mereka miliki.

Nah, karena tahun 2024 adalah Pemilu Serentak, Pilpres, Pileg dan Pilkada maka tentu semakin rumit dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk bisa menang. Bayangkan ada 3 hajatan besar dilakukan secara bersamaan. Pengambilan keputusannya pasti crowded ini karena sangat banyak kepentingan disana.

Partai Politik akan sangat sibuk dan siapa yang sudah punya system yang baik dan solid tentulah dia pemenangnya nanti. Hasil pilkada tahun 2020 yang lalu pasti akan sedikit banyak mempengaruhi hasil pada tahun 2024 nanti, sebab inilah pilkada yang terakhir sebelum tahun 2024 nanti. Timses mereka tentu masih lebih gampang digerakkan kembali tahun 2024. Maka Parpol yang banyak memenangkan pilkada tahun 2020 seperti Golkar, PDIP dan Nasdem akan sangat diuntungkan tahun 2024. Dan wajarlah Partai Demokrat pimpinan AHY sekarang kuatir akan perolehan suara mereka nanti.

Bila kita memperhatikan situasi dan kondisi saat ini misalnya, dampak covid 19 sangat besar terhadap semua sector. Dan bila hingga tahun 2022 saja belum teratasi covid 19 ini, maka dampak ekonominya akan sangat besar, krisis ekonomi akan berkepanjangan yang berakibat pada masalah social. Bila masalah social nanti berlarut-larut sampai terjadi krisis social misalnya, maka itu berdampak kepada turunnya kepercayaan public kepada Presiden Jokowi dan Pemerintahan yang dia pimpin saat ini. Bila itu terjadi, maka akan muncul seseorang tokoh yang anti tesis Presiden Jokowi nantinya.

Itu bisa berdampak kepada elektabilitas orang-orang yang tergabung dalam pemerintahan Jokowi saat ini, seperti para Menteri Jokowi di Kabinet Indonesia Maju. Dan elektabilitas mereka juga pasti ikut terdampak seperti Prabowo, Sandiaga Uno, Tri Rismaharini dan lain-lain.

Sebaliknya, bilapun Presiden Jokowi bisa mengatasi dampak pandemic ini dengan baik belum tentu elektabilitas para Menteri nya ikut terdongkrak secara significant. Jadi masih sangat dilematis bagi tokoh Menteri yang sedang menjabat saat ini. Dan saya yakin, orang seperti Prabowo menyadari itu sejak awal. Dan prediksi saya, Prabowo tidak akan maju sebagai Capres tahun 2024 nanti. Dia akan mendorong orang seperti Sandiaga Uno untuk maju pada pilpres yang akan datang. Prabowo akan bertindak seperti apa yang dilakukan Megawati di era Presiden Jokowi.

Yang perlu dicatat, tak mudah untuk menaikkan elektabilitas di saat-saat seperti sekarang ini. Pertama, karena memang ruang gerak kita sangat terbatas akibat pandemic, Kedua, semua orang akan bertindak safety dalam mengeluarkan uang, karena tak satupun yang tahu kapan pandemic ini akan berakhir. Menaikkan elektabilitas membutuhkan kegiatan dan perbuatan yang banyak dan besar, membutuhkan menggerakkan orang yang lebih besar dan itu butuh uang dan waktu.

Nah, siapa yang mampu melakukan itu saat ini? Tidak ada dan tidak bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun