Masih segar di ingatan saya beberapa tahun yang lalu, Sungai Kalimalang adalah salah satu sungai yang kurang bersih bahkan bisa dikategorikan kotor dan tidak terpelihara. Di Sepanjang Sungai banyak dulu terdapat warga yang bebas mencuci limbah limbah plastik dan jenis limbah lainnya. Mulai dari Karawang, Cikarang, Cibitung, Tambun, Bekasi hingga Cawang Jakarta Timur.
Tetapi pemandangan saya tanggal 02 Augustus 2019 sungguh terbalik. Sudah bersih dari sampah plastik, streofoam, kertas, dan berbagai jenis limbah rumah tangga lainnya.
Mungkin banyak yang belum tahu bahwa meskipun hari-hari belakangan ini musim kemarau yang panjang, tetapi sungai kalimalang tidak pernah surut (berkurang) airnya. Kok bisa?
Yup, air sungai Kalimalang bersumber dari Waduk Jatiluhur. Waduk Jatiluhur itu sendiri adalah sungai Citarum yang di bendung di Jatiluhur, Purwakarta. Waduk Jatiluhur mulai dibangun oleh Kontraktor Prancis tahun 1957 dan mulai beroperasi tahun 1967.
Potensi Air di Waduk Jatiluhur 12,9 miliar m3 per tahun dan di sana juga dibangun PLTA. Waduk Jatiluhur adalah salah satu waduk terbesar di Indonesia. Karena potensi air yang sangat besar di Waduk Jatiluhur sepanjang tahun itulah mengapa air Sungai Kalimalang tidak pernah surut hingga mengering seperti air sungai-sungai yang lainnya.
Air Waduk Jatiluhur dirancang untuk memenuhi air bersih bagi warga Bekasi dan juga bagi warga Jakarta utamanya. Selain itu dirancang sebagai sumber air untuk irigasi pertanian untuk wilayah Karawang, Bekasi, Subang, serta Indramayu, Jawa Barat. Itu sebabnya Air Waduk Jatiluhur dilairkan ke arah Karawang lalu dibendung lagi di Curug, Klari, Karawang Timur.
Dari Bendungan Curug, Klari, Karawang Timur dibagi menjadi 2 saluran, satu disebut Tarum Timur dialirkan ke Subang hingga Indramayu dan Tarum Barat dialirkan ke Karawang, Cikarang, Cibitung, Tambun, Bekasi hingga Cawang, Jakarta Timur. Sungai Irigasi Tarum Baratlah yang kemudian disebut sebagai Kalimalang.
Beberapa tahun yang lalu, banyak warga membangun pemukiman liar disepanjang Sungai Tarum Barat (Kalimalang), Mulai dari Kawarang hingga Cawang, Jakarta Timur. Di sana warga beraktivitas dan banyak membuang sampah sembarangan ke Sungai Kalimalang, itu sebabnya Sungai Kalimalang dulu salah satu sungai kumuh juga.
Konon tahun 2018, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan akan mengubah beberapa titik di Kalimalang itu menjadi lebih keren sebagai tempat wisata yang berbasis air dan taman yang asri. Ada beberapa titik yang menjadi target make over Gubernur Jawa Barat di Kalimalang yaitu di samping mall Mega City (Giant Mall) dan juga di samping Unisma yang berseberangan dengan Blue Plaza. MEski hingga kini, belum ada aktifitas ke arah perbaikan make over itu, semoga terealisasi dengan baik.
Sungai adalah peradaban manusia. Jika kita bisa memperlakukan sungai dengan baik, niscaya kehidupan warga akan semakin baik. Selain dari lingkungan yang baik, memelihara sungai dengan baik dapat membawa banyak manfaat yaitu sebagai tempat wisata, sebagai tempat memancing, sebagai sumber air bersih, sungai bersih membuat hidup warga lebih sehat dan lain sebagainya.
Jika kini, sungai Kalimalang Bekasi sudah mulai keren, kredit itu patut kita tujukan kepada Kementrian PUPR dan juga Walikota Bekasi, Rahmat Effendi (Bang Pepen).
Sungai yang bersih akan mendatangkan banyak manfaat, semoga para pemimpin bekerja keras untuk mencapai itu.
Salam kompasiana.
#kangen kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H