Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cerita Sukses Seorang Mahasiswa Universitas Medan Berbisnis Minyak Jelantah

30 November 2018   09:58 Diperbarui: 1 Desember 2018   08:47 2906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari keprihatinan, Daniel Horas Panjaitan, seorang Mahasiswa Universitas Medan, Jurusan Sastra Inggris Fakultas Satra, rela mengumpulkan minyak jelantah di kota Medan demi membiayai kuliahnya sekitar 4 tahun yang lalu. 

Ayahnya yang seorang montir di salah satu bengkel alat berat di kota Medan sangat berat membiayai segala kebutuhan keluarga mereka dengan kondisi ekonomi yang pas pasan. 

Hasrat Daniel Horas yang ingin Sarjana, meski berasal dari keluarga yang pas pasan, membuatnya rela bekerja sambil kuliah.

dokpri
dokpri
Awalnya berdiskusi antar sesama keluarga, lalu saya tawarkan dia untuk mengumpulkan minyak jelantah di sekitar kota Medan. Saat pertama kali mendengar, dia ragu, termenung, lalu seperti terpaksa menyetujui usaha sampingan itu. 

Singkat kata, usaha dimulai. Saya ajarkan bagaimana caranya mendapatkan pelanggan, bagaimana menangani pelanggan, apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan, saban hari kami diskusikan baik lewat telpon ataupun dengan tatap muka.

Mentalitas yang baru beranjak dewasa dari remaja, saat pertama kali mengerjakan pengumpulan jelantah ini, tentulah sangat berat. Segala sesuatu di awal, Daniel merasa sangat berat dan sangat susah. Kami yang dibedakan oleh jarak, tentu juga mempengaruhi kualitas komunikasi. 

Hampir setahun berlalu, jumlah pelanggan yang dia tangani tidak berkembang seperti yang diharapkan. Usut punya usut, tekanan psikologis terlalu berat menekan gerak dan langkahnya.

Tiga tahun yang lalu, dia datang ke Jakarta, jalan-jalan sekaligus belajar berbagai hal. Bagaimana memenangkan customer di lapangan. 

Dari banyak hal yang kami diskusikan, satu yang saya ambil masalah yang paling utama ialah bahwa Daniel tidak bangga melakukan pekerjaan itu. Dia merasa malu dan masih merasa terpaksa melakukannya.

dokpri
dokpri
Sekitar satu jam kami diskusi dari hati ke hati, dia tertunduk!

Saat itu saya katakan, apa yang mesti kamu malukan? Mana lebih malu kamu, putus sekolah karena biaya tidak ada. Daripada kamu mengangkat jelantah tetapi kamu bisa mendapatkan uang. Sekolahmu bisa lulus, uang sekolahmu bisa kamu bayar dengan baik. 

Bahkan di saat teman temanmu masih minta jatah tiap bulan dari orangtuanya kamu sudah bisa membayar teman mu makan bakso di kampus dari hasil jelantah. Bukankah itu suatu kebanggan bagi kamu, apa yang perlu kamu malukan dari hasil kerja keras? Bukankah kamu bangga punya penghasilan sendiri saat kuliah? 

Jangan malu kawan, justru kamu harus bangga. Justru kamu bisa jadi inspirasi bagi anak muda Indonesia. Di jaman now ini, kamu bisa jadi inspirasi bagi generasimu. Kamu bukanlah anak muda yang cengeng, kamu bukanlah anak muda yang gampang menyerah....bla...bla.... dan ratusan kata kata motivasi yang saya lakukan saat itu.

Singkat cerita, setelah seminggu di Jakarta. Dia banyak ambil pelajaran dari diskusi kami dan dari pelajaran lapangan. Dan saat dia kembali ke Medan, dia bekerja sambil kuliah dengan motivasi yang berbeda. 

Setelah itu, Daniel Horas bekerja dengan semangat baru, cara pandang baru dan dengan metode yang baru. Yang terutama dia memiliki mentalitas baru. Mentalitas juara, mentalitas bangga berusaha sembari kuliah. Saat ini, Daniel Horas Panjaitan sedang menyusun skripsi untuk menyelasaikan kuliahnya.

3 tahun terakhir, volume transaksi yang dia kumpulkan setiap bulan di atas 10 ton per bulan di kota Medan. Itu dia lakukan sambil kuliah. Mungkin banyak hal yang hilang dalam dirinya. Waktunya nongkrong akan berkurang dengan teman temannya. 

Waktunya untuk memperhatikan wanita juga pasti akan berkurang. Capek iya, tapi dia punya masa depan yang bagus. 3 tahun terakhir, Daniel Horas Panjaitan telah memiliki penghasilan kotor diatas 10 juta setiap bulan sambil kuliah.

dokpri
dokpri
Karena cerita sukses itu, saya berjanji akan menuliskannya di kompasiana, sebab itu adalah inspirasi bagi anak muda yang mungkin terbatas secara ekonomi, tetapi punya cita cita yang lebih tinggi. 

Cerita sukses Daniel Horas Panjaitan, mungkin tidak se-wow cerita sukses orang lain. Tapi ini, pasti berguna bagi mereka mereka yang butuh peluang usaha dan motivasi diri.

Saat ini, dari hasil usaha jelantah (minyak goreng bekas), Daniel Horas Panjaitan telah memiliki beberapa aset dan pencapaian untuk ukuran seorang mahasiswa yang tanpa modal, diantaranya :

Pertama, Dia telah memiliki sebuah mobil angkutan barang berjenis pick up box yang dia beli dari hasil mencicil setiap bulan dan telah lunas.

Kedua, Dia telah mampu membeli motor sendiri untuk aktifitasnya ke kampus dan bekerja dengan hasil keringatnya mengumpulkan jelantah.

Ketiga, Dia telah mampu mempekerjakan orang lain membantunya mengangkat minyak setiap hari.

Keempat, Dia telah mampu membayar uang kuliahnya sendiri dan kebutuhannya selama kuliah bahkan membantu membayar uang sekolah adek adeknya dari hasil usaha jelantahnya.

dokpri
dokpri
Kelima, Dia telah mampu membayar keluarganya makan di resto resto yang familiar tanpa merasa takut dan malu lagi.

Keenam, Dia juga telah mampu membayar sesekali teman temannya makan bakso bersama, atau ngopi bersama tanpa takut kehilangan uang bulanan.

Ketujuh, Dan masih banyak lagi cerita sukses yang tentunya tidak akan bisa dia lakukan selama 3 tahun terakhir ini tanpa bekerja keras mengumpulkan jelantah.

dokpri
dokpri
Dan yang tak kalah penting, dia tidak malu lagi sekarang sebagai entrepreneur muda, yang jika terus dikembangkan dapat menjadi salah satu pengusaha sukses di masa depan.

Menciptakan Daniel Daniel Horas sebanyak mungkinlah yang harus dilakukan Negara dan bangsa ini agar kita mampu bersaing dengan Negara lain di dunia.

Itulah beberapa cerita singkat, Bagaimana jelantah bisa mengangkat taraf hidup seseorang dengan kreatifitas dan kerja keras.

Salam kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun