Johannes Adekala (Joni Kala) siswa kelas VII SMPN 1 Silawan, Atambua mungkin saja tidak berpikir apa apa saat dia tiba tiba tergerak hatinya memanjat tiang bendera yg tersangkut pada ujung tiang paling jauh saat upacara peringatan Detik detik Prokalamasi HUT RI yg ke 73 di Atambua, salah satu daerah terpinggir yang berbatasan dengan Timor Leste.
Aksi heroik Joni Kala ini tentu saja diapresiasi oleh banyak pihak. Panglima TNI misalnya langsung mengutus perwakilannya ke rumah Joni Kala dan memberikan penghargaan Beasiswa sekolah hingga lulus nanti perguruan tinggi, ditawarkan pula prioritas masuk TNI.
Menpora Imam Nahrawi mengundang ke Jakaerta ke kantor Menpora sekaligus menonton Pembukaan Asian Games dan puncaknya bertemu Presiden Jokowi di istana pada tgl 20 Augustus 2018.
Hotman Paris Hutapea, tidak ketinggalan memberikan  uang jajan memberi permen Rp 25 juta. Tentu uang sebesar itu bagi anak kampung sudah besar dan tidak akan digunakan untuk membeli permen.
Penghargaan itu tentu tidak datang begitu saja. Penghargaan itu datang atas aksi heroik, yang lalu dihargai sangat tinggi oleh masyarakat utamanya kaum milenial.
Mengapa kaum milenial? Sebab aksi heroik itu viral dan dibagikan banyak orang. Tanggapan yg kita lihat dari para netizen juga beragam dan semua memuji aksi heroik itu. Â Banyak yang terharu menonton video itu, bahkan tak jarang yg menitikkan airmata dengan penuh haru, termasuk penulis sendiri.
Kita bangga akan seorang anak kecil, masih kelas satu SMP tapi berani dan tidak memikirkan resiko yang bakal dia alami. Bagi Joni Kala, yang paling utama Sang Saka Merah Putih harus bisa berkibar.
Itu pulalah yang kita dapat dari pengantar video yang dituliskan Ika Silalahi, sang perekam aksi heroik itu.
"Jangan pernah anggap dirimu kecil dan tidak berguna. Anak kecil dari Atambua ini memannjat tiang Bendera untuk mengambil bagian tali yang terlepas saat bendera dibentangkan. Apapun yanh terjadi Merah Putih harus tetap berkibar!" Ika Silalahi.
Aksi Joni Kala tentu telah menggugah Nasionalisme para kaum milenial, kaum yang sehari hari bergumul dengan media sosial. Aksi ini tentu menyimpan banyak makna, terutama jika melihat kaum milenial yang begitu cuek sebenarnya, lalu Joji Kala menyadarkan arti penting pengorbanan dan perjuangan menegakkan Merah Putih dalam bentuk lain.
Kita tentu tidak boleh melupakan kredit yang tinggi buat Netizen Ika Silalahi, jika dia tidak merekam aksi heroik ini, belum tentu aksi ini diketahui banyak orang. Tetapi rekaman videonya akan jadi saksi sejarah. Terutama jejak teknologi yanh terus bisa diakses terus menerus.
Ika Silalahi, menunjukkan pada kita bahwa netizen saat ini tidak boleh lagi dianggap remeh peran sertanya.
Salut akan aksi Joni Kala dan terimakasih buat netizen Ika Silalahi atas quote dan video kerennnya. Tuhan memberkati.
Salam kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H