Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Sibuk Kerja, Prabowo Sibuk Perang Kata, Elektabilitas Jomplang!

4 Mei 2018   12:23 Diperbarui: 4 Mei 2018   12:46 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya Gerindra masih terhipnotis akan kemenangan Anis-Sandi dari Ahok - Djarot di pilkada DKI sehingga kubu Prabowo kini rajin membedah setiap perkataan Jokowi. Terbaru adalah tentang beternak Kalajengking yang bisa membuat jadi kaya. Fadli Zon dan petinggi Gerindra lainnya langsung menyambar topik Kalajengking itu dengan berbagai opini dan komentar.

Kubu Prabowo terinspirasi dari kemenangan Anis Baswedan yang pintar berkata kata dapat mengalahkan Ahok Djarot yang workoholic (kerja dengan gas tinggi) dan kita lihat hasilnya kini, Jakarta tidak ada terobosan kecuali jejak Jokowi AHok Djarot yang dilanjutkan. Memang sudah di duga, Anis Baswedan tidak akan banyak berbuat, pasti lebih mengandalkan retorika.

Kubu Prabowo, kini sedang membidik Jokowi dengan kasus yang sama, berharap keseleo lidah. Memainkan perang kata, agar Jokowi terpancing keseleo lidah. Dan jika berhasil, itulah saat yang tepat untuk menghabisi Jokowi. Tetapi mereka lupa, Jokowi bukanlah Ahok yang ceplas ceplos. Jokowi lebih sibuk kerja dan banyak mendengar. Dan hasil dari kesibukan nya itu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi kini berkisar 70 %.

Mari kita bandingkan hasil survey selama tahun 2018 ini :

@ Survei Poltracking yang dilakukan antara 27 Januari s/d 3 Februari 2018 ; Jokowi =51,1%,  Prabowo =26,1%

@ Survei Cyrus Network yg dilakukan pada 27 Maret hingga 3 April 2018 ; Jokowi  =58,5 %,  Prabowo = 21,8 %

@ Survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 21 Maret hingga 1 April 2018 ;  Jokowi = 55,9%,  Prabowo = 14,1%

@ Survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 25-31 Maret 2018 ; Jokowi = 51,9%,  Prabowo = 19,2%

Nah, jika merujuk hasil survei ini, jika Jokowi tidak melakukan blunder hingga April tahun 2019, sangat sulit bagi Prabowo untuk mengejar ketertinggalan itu. Bahkan sejak Maret elektabilitas Prabowo sudah dibawah 20 persen. Ini sangat memprihatinkan bagi seorang capres yang pada 2014 lalu masih diatas 45 persen.

Mengapa elektabilitas Jokowi vs Prabowo ini sangat jomplang?

Jawabannya sederhana : Jokowi berbuat baik dan berkinerja baik selama lebih 3 tahun dan sekitar 70 persen masyarakat puas dengan apa yang dia lakukan. Sementara elektabilitas Prabowo ini hanyalah tinggal di dominasi oleh pemilih Gerindra dan PKS yang memang terkenal setia. Selebihnya hampir tidak ada yang percaya Prabowo lagi.

Sebabnya ialah memang praktis Prabowo Subianto tidak melakukan apa-apa selama 3 tahun lebih padahal dia adalah Ketum Gerindra yang kapan saja bisa berkeliling ke seantero Nusantara. Dan Mari kita tanya? Antara tahun 2015 hingga 2017 adakah Prabowo berkeliling ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan lain lain? Rasa-rasanya nihil. Beda dengan SBY dan Megawati yang terus rajin berkeliling ke konstituennya.

Dan menjadi masuk akal lah jika nanti kubu Prabowo sulit untuk mengajak partai partai bergabung, sebab tak ada partai yang ingin kalah. Semua partai ingin menang dan berharap dapat juga menumpangi elektabilitas Jokowi yang semakin hari semakin moncer. Apalagi di tahun 2018 ini banyak program kerja Jokowi yang populis dan menyentuh secara langsung terhadap kesejahteraan rakyat.

Jokowi sibuk kerja, sementara Prabowo mulai menabuh perang kata. Siapakah nanti yang bakal menang?

Mungkinkah lakon Pilkada DKI bakal terulang? Manisnya kata-kata memang membuai, tetapi alangkah baiknya kita percaya pada seseorang yang sibuk bekerja buat rakyat dan Indonesia Hebat. Fakta-fakta inilah yang harus kita sampaikan kepada masyarakat. Cari pemimpin yang bukan ahli kata, jika demikian carilah penyair. Tetapi masyarakat harus paham, masa depan anak cucu kita sangat tergantung dari keputusan kita. Jokowi sibuk kerja, Prabowo baru sebatas mengarang kata-kata.

Salam kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun