Sudah banyak daftar yang sedang di gadang-gadang sebagai pasangan Jokowi pada pilpres yang akan datang, diantaranya Mahfud MD, Jimmy Asshidiqie, Budi Gunawan, Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, dan lain sebagainya. Tetapi hingga kini, masih kabur. Jokowi bahkan sempat menimbang Prabowo Subianto dengan tujuan untuk mempersatukan anak bangsa yang sempat terpecah sangat tajam dan mendalam pada pilpres yang lalu. Bahkan timses para cawapres ini sudah mulai bergerilya untuk menggolkan jagoan masing masing.
Seandainya saya diberi kesempatan untuk memberikan masukan, siapa yang kira kira lebih pas dan bisa cepat bekerja membantu Jokowi di pilpres yang akan datang? Maka dibenak saya, ada satu nama CHairul Tanjung, pengusaha sukses yang juga pernah menjabat Menko Perekonomian di jaman SBY. Mengapa CT (Chairul Tanjung), bagus untuk digandeng Jokowi sebagai cawapresnya?
Berikut ada beberapa alasan yang sekiranya dipertimbangkan akan membawa dampak yang baik bagi Jokowi di antaranya :
Pertama, Salah satu kelemahan tim ekonomi Jokowi JK selama 3,5 tahun ini adalah kurang bergeraknya sektor riil (ekonomi mikro). Memang harus diakui, sektor makro di era Jokowi JK bagus, tetapi di sektor mikro banyak kelemahannya. Nah, Chairul Tanjung adalah ahlinya dalam menggerakkan sektor riil dan ekonomi mikro ini. Dapat kita lihat dari berbagai usahanya yang menyasar sektor riil, konsumsi seperti transmart dan berbagai usaha kuliner dan hiburan lainnya. Diharapkan CT dapat menjadi tandem yang baik bagi Jokowi untuk menggerakkan ekonomi Indonesia di periode 5 tahun yang akan datang dengan cepat dan hebat.
Kedua, Alasan meningkatkan elektabilitas. CT dapat menambah elektabilitas pasangan Jokowi CT dengan berbagai alasan. Di antaranya, CT memiliki media untuk terus menerus mengkampanyekan visi misi mereka 5 tahun yang akan datang. CT juga memiliki akomodasi yang besar untuk menggerakkan mesin pemenangan Jokowi CT. Jika Jokowi menggandeng CT maka tidak ada lagi media yang tersisa buat lawan Jokowi. Dimana sebelumnya, Golkar "Aburizal Bakri" dengan medianya pasti sedikit akan lebih berpihak ke Jokowi. Begitu juga kerajaan media Hari Tanoe yang sebelumnya lawan Jokowi, kini sejak Partai Perindo mendukung Jokowi, medianya pasti juga ikut berpihak. Nah, jika grup CT menyatu ke Jokowi, selesai sudah perang di udara.
Ketiga, CT meski dia sebagai pengusaha, sama seperti JK, CT juga dapat mewakili golongan islam, karena CT memang sangat dekat dengan berbagai elemen masyarakat yang berbasis islam. Dengan demikian, Jokowi tidak perlu resah dengan tagline anti islam yang selama ini menyandera Jokowi. CT akan membawa gerbong suara dari kalangan islam.
Keempat, CT sangat dekat dengan SBY. Jika Jokowi menggandeng CT, SBY bisa dengan iklas dan sukarela mendukung Jokowi CT. SBY pasti bisa meyakinkan AHY agar bersabar ke periode berikut sembari berharap nanti menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga di kabinet Jokowi CT. Dengan demikian, Demokrat akan mendukung Jokowi CT. Jika Demokrat bergabung dengan PDIP, Golkar, Hanura, Nasdem, PPP, PSI, Perindo dan mungkin juga PKB, Insya Allah, kemenangan buat Jokowi CT menjadi sangat mudah.
Kelima, CT adalah simbol luar Jawa, dia bagian dari Sumatera. Jika sebelumnya JK bahagian dari Timur, maka untuk periode yang berikut ini simbolnya kita ambil dari Barat. CT akan dengan mudah menaklukkan Sumatera utara bagian pesisir seperti Mandailing dan Sibolga, Labuhan Batu. Â Begitu juga Sumatera barat, CT akan lebih mudah masuk meski selama 3,5 tahun ini elektabilitas Jokowi meningkat tajam di Sumatera Barat.
Inilah beberapa alasan yang sangat sederhana, sebagai bahan pertimbangan agar Jokowi menggandeng Chairul Tanjung, si anak singkong!
Salam kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H