Katanya berfungsi membuat undang-undang yang akan memperjuangkan kesejahteraan rakyat, kok malah ingin mengubah Undang Undang KPK yang memperjuangkan uang rakyat dari tukang garong?
Di kiranya rakyat ini masih tetap bodoh seperti dulu, yang diam saja meski diperlakukan tidak adil.
Kepentingan siapa yang mereka perjuangkan?
Alih-alih memperjuangkan nasib rakyat, listrik yang mau dibangun pemerintah di Papua, belum apa apa sudah dibancak seorang anggota Dewan yang cantik Jelita. Padahal anggota Dewan itu sudah kaya raya, ntah untuk apa dia menimpun harta sebegitu banyak, jika hasil dari garong proyek dasar kebutuhan rakyat.
Segala rupa diusahakan untuk membuat para oknum anggota Dewan itu untuk menggarong. Rakyat sudah bulat untuk menolak revisi UU kPK, kok DPR masih saja ngotot. Para guru besar se-Indonesia sudah bersatu mengatakan, TOLAK REVISI UU KPK, Kok masih ngotot? Pada sekolah dimana kalian wahai anggota Dewan, bukankah para guru besar itu yang mendidik kalian? Mengapa kalian tidak mendengarnya?
Para netizen sudah bersuara, Tolak Revisi UU KPK, kok kalian tidak menganggap? Apakah DPR sudah buta saat ini, masihkah anda sepele dengan keberadaan netizen?Â
Bukankah Jokowi yg Presiden itu lebih senang berdiskusi dengan para netizen dibanding kalian?
Bukankah anda lihat SBY yang tukang galau itu, yang juga atasan kalian di partai, juga curhat curhatan lewat kopi darat dengan netizen, bukan mengundang kalian. Bukankah itu artinya, suara netizen saat ini lebih berharga dari suara kalian?
Bukankah netizen yang membuka borok kalian selama ini sampai ke akar-akarnya sebab elemen masyarakat yang lain bisa kalian nina bobokan.
Anggota Dewan yang terhormat (kini sudah tidak dihormati lagi? Apa yang salah dengan kalian?
Mengapa dunia kalian se-akan akan berada di langit ketujuh, bukankah kalian terpilih dari antara rakyat biasa? Mengapa kalian ciptakan jurang pemisah? Mengapa kalian berlaku bagaikan Alien? Makluk aneh dari angkasa?