Â
Sore ini saya sedang minum kopi di Sudut Kawasan Industri MM2100 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Sembari menyeruput kopi sesekali melirik kompasiana, saya terkesima dengan pandangan di depan mata saya.
Di jam saya menunjukkan sekitar pukul 16.30 kurang lebih. Persis di sudut kawasan pabrik ini ada satu wilayah yg diperuntukkan bagi para pedagang makanan dan minuman...berseberangan dengan tempat makan ini ada satu pabrik yang membelakanginya. Karena bagian belakang yang tampak maka disepanjang belakang pabrik itu adalah letak mesin mesin boiler, dan juga tempat pengolahan air limbah pabrik yang langsung berseberangan dengan kali dibagian belakang pabrik.
Oleh karena letaknya yang dibelakang, dipadu dengan letak mesin mesin yang sangat berisik, dapat saya pastikan bahwa suara mesin boiler itu pasti diatas normal pendengaran manusia (db) nya.
Anak manusia ini dapat saya pastikan adalah seorang karyawan pabrik itu apakah dia buruh atau staf, itu bukan soal. Tetapi kalau dia staf, pasti ada tempat sholat di ruangannya. Lalu saya yakin dia adalah buruh (operator) pabrik.
Yang menarik bagi saya adalah soal dia tidak terganggu dengan suara mesin yang sangat berisik.Â
Sholat atau berdoa adalah soal bagaimana seseorang menghadap Tuhannya. Seseorang yang kuat imannya, tidak peduli akan gangguan yang datang padanya.
Anak manusia yang satu ini, saya yakini adalah seorang anak manusia yang sangat, sangat tahu mengucap syukur pada Tuhannya. Dia tahu benar seperti apa menghargai Tuhannya yang telah melindunginya sepanjang hari.
Sesibuk apapun anda dan saya, sesukses apapun anda dan saya, sesakit apapun yang menimpa anda dan saya, semua karena anugerah Tuhan.
Sobat tangguh ini mengajarkan kepada anda dan saya, kebetulan pabrik ini bersebelahan dengan pabrik panasonic yang sedang diisukan memPHK karyawannya, menginspirasi kita, di saat temannya yang lain mengalami PHK, tetapi dia tidak mengalaminya. Dalam soal ini dia beryukur.
Kesaksian yang saya lihat ini juga mengajarkan kepada saya, jangan biarkan situasi apapun yang menghalangimu untuk intim dengan Tuhanmu.
Kejadian indah ini juga mengajarkan kepada saya, tidak ada seorangpun yang dapat menghalangimu untuk sholat. Jangan jadikan sholatmu terganggu karena situasi dan kondisi.
Pun saya teringat, tiada alasan sebenarnya bagi yang dekat dengan Tuhannya, bahwa sholatnya terganggu gara gara orang lain misalnya.
Salam kompasiana. Semoga bermanfaat.
Â
Gambar : Dok.pri diambil di MM2100 tgl 09 feb 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H