Ketiga, Ridwan Kamil sedang berhitung benar, peluang mengalahkan Ahok dengan segala kelemahan dan kelebihannya. Jika Ridwan Kamil menerima pinangan itu, maka Ridwan Kamil sudah berhitung dan jelas sedang mengambil resiko. Resikonya adalah dia mengecewakan warga Bandung, sekaligus mempertaruhkan karier politiknya.
Benar, Ridwan Kamil adalah pemimpin yang memiliki integritas. Tetapi jika dia harus diadu dengan Ahok di DKI Jakarta, maka dia harus mempersiapkan diri dengan matang. Peluang untuk mengalahkan Ahok di DKI sangat besar bagi Ridwan Kamil, dengan segala kekurangan Ahok. Jika RK dapat memanfaatkan kelemahan Ahok itu, jelas RK dapat memenangkan pertarungan melawan Ahok. MAsalahnya karakter warga Jakarta masih berbeda jauh dengan karakter warga Bandung, itu juga harus menjadi perhatian RK dan harus dihitung dengan akurat.
Ahok adalah icon, Ridwan Kamil belum sampai ke tahap itu. Jokowi adalah icon, Ridwan Kamil baru mengarah ke sana. Tak ada salahnya mencoba. Bagi kita warga, semakin banyak yang bagus muncul ke permukaan, maka semakin baik.
Saran saya, Ridwan Kamil lebih bagus menyiapkan diri untuk Jawa Barat satu (Gubernur Jabar), sebab itu jauh lebih mulia dan mestinya jalan menuju RI 1 lebih lancar lewat Jabar1 dibanding DKI1. Di tinjau dari segi jumlah penduduk, itu jauh lebih potensial.
Jokowi dan Ahok adalah icon. Benar, adagium yang berkata, untuk menjadi yang terbaik maka kita harus mengalahkan yang terbaik yang lainnya.
Semoga Ridwan Kamil diberikan Hikmad dan bijaksana. Memperbaiki Bandung, tidak kalah hebatnya dengan memperbaiki Jakarta. Renungkanlah dengan matang setiap langkah agar tidak tersandung. Politik adalah seni, tetapi politik juga kotor.
Salam Kompasiana.
Â
Sumber gambar : youtube.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H