Duarrr...
Kau tekan pemantik bom di tanganmu dan suara menggelegar hentakkan suasana
Saat kami memulai hari tuk lakukan aktifitas mencari sesuap nasi
Ntah setan apa yang membawamu ke sini, katamu engkau adalah pengantin
Kau adalah pengantin buruk rupa, juga buruk hati
Â
Kau pikir, engkau hebat
Membunuh orang-orang tak berdosa, hanya karena ilusi
Kau tak lebih hanyalah sampah, berjiwakan setan neraka
Sudah berulang kali para ulama berkata engkau salah jalan, tetapi masih tetap bawa bawa nama agama.
Â
Pikirmu engkau hebat
Tembaki polisi di jalan, serang warga biasa
Katamu perang melawan kafir, tetapi yang korban adalah sesama
Bukan salah ibumu yang lahirkan engkau, tetapi hatimu yang membatu, keras bagai karang, sebab para tua-tua sudah berkata jalanmu sudah salah.
Â
Doamu engkau masuk surga
Tuhan mana yang mau menampung perilaku jahatmu?
Surga mana yang mau menampung tubuh kotormu?
Â
Duarrr...
Pikirmu kami akan menjerit, menangis darah hingga mencekam
Dan engkau tertawa disana, puas lalu berpesta pora...
Â
Lihatlah...
Kami tidak takut
Lihatlah...
Tukang sate yang tetap mengipas-ngipas sate dagangannya?
Lihatlah...
Tukang minuman yang tetap menjajakan dagangannya!
Lihatlah...
Masyarakat yang menontonmu!
Tiada seorangpun yang berlari pergi, mereka bahkan menonton kekalahanmu wahai pecundang!
Saksikan kematianmu dari dekat.
Â
Pikirmu kami takut...
Lihatlah...
Polisi yang menghajarmu...
Engkau bahkan bingung mau berbuat apa!
Tak butuh lama bagi kami untuk memusnahkanmu.
Â
Kami tidak takut!
Camkan itu! Wahai bedebah, pecundang sejati...
Harusnya para pemimpinmu di nun jauh sana...Malu...
Kami adalah Jakarta yang tegar
Kami adalah Jakarta yang kuat
Indonesia Satu, Indonesia bukanlah bangsa yang takut kepada terormu
Camkan itu! Wahai bedebah, pecundang sejati.
Â
Kami tidak takut!
Sebab kami sudah belajar dari masa lalu
Engkau bukanlah pejuang bagi kami
Engkau adalah musuh besar kami
Kami tidak akan pernah mundur selangkahpun untuk menumpasmu
Hingga hancur akar akarmu, wahai pecundang sejati
Kami tidak takut!
Meski seribu kali engkau berbuat teror di bumi kami
Kami pastikan, kami tidak akan menyerah
Kami tidak akan mau Indonesia hancur seperti negara lain yang telah engkau kuasai
Kami akan bersatu untuk melawanmu!
Ingat!...
Kami tidak takut!
Kami akan tetap bersatu!
Indonesia brave!
Â
Salam kompasiana!
15012016
Â
Sumber Gambar : news.hargatop.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H