Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Foto Gayus Tambunan Menggelinding Jauh!

21 September 2015   12:31 Diperbarui: 21 September 2015   12:31 2682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Pagi ini, kompasiana sedikit agak sepi. Saya sempat bertanya tanya, pada kemana bocah bocah, kok tumben gak rame kayak pasar Senen. Eh ngelirik ke Facebook, lagi rame tentang foto teman bareng Gayus Tambunan, fotonya masih ada yang ori, tetapi sudah banyak juga yang sudah dibluurrr. Buka detik.com, waduhhhh...lebih rame lagi, cerita tentang Gayus Tambunan lagi nongkrong di Restoran lagi Trending Artikel.

Detik.com malah sudah konfirmasi ke Lapas Sukamiskin segala, tentang keberadaan Gayus Tambunan yang bikin heboh di luar Lapas. Detik.com juga sudah minta pendapat anggota DPR dari PPP Asrul Sani. Bahkan ada usulan agar Gayus dipindah ke Nusakambangan.

Kehebohan ini kayaknya tidak akan berhenti dalam waktu dekat, bahkan saya memprediksi, foto Gayus Tambunan ini akan semakin jauh menggelinding, bisa labrak sana, labrak sini. Jangan-jangan ada yang sampai korban, gegara ulah Gayus Tambunan ini.

Kompasianer sendiri, banyak yang kaget, banyak yang setengah tidak percaya, banyak juga yang tidak percaya, dan saya yakin banyak juga yang merasa shock, melihat foto itu beredar. Bagusnya, sudah ada konfirmasi dari teman kita yang sedang tersangkut dengan masalah itu.

Menurut saya, klarifikasi itu sudah cukup...karena apapun, klarifikasi itu tidak akan pernah memuaskan semua pihak. Selalu ada yang tidak puas, ada yang merasa cukup, tetapi ada juga yang merasa bahwa ini harus dibuka terang benderang.

Memang Gayus Tambunan ini, sejak terungkap kasus pajak yang menjerat, selalu bikin heboh. Hartanya yang menggunung dari kasus permainan pajak kelas kakap, membuat kita kita, geleng kepala, bahkan tak habis pikir. Posisi Gayus yang saat itu belum orang yang berposisi baik di perpajakan sudah memiliki harta se-gunung, bagaimana dengan yang lain? yang posisinya jauh lebih bagus di banding GT, sudah berapa hartanya?

Pusing kita mikirinnya...

Maka jika ada kompasianer yang tidak terima ada sesama kompasianer yang berselfie ria dengan gayus, maka juga dapat dipahami sebagai rasa kesal yang luar biasa. Saya dapat memahaminya, saya sendiri hanya dapat mengelus dada...Dan menurut penerawangan saya, lewat telepati, ada teman kompasianer, yang sering menulis tentang korupsi, shock melihat teman sesama kompasianer berselfie ria dengan koruptor.

Lalu saya, merenung sebentar...

Perlukah dihukum kompasianer yang sudah berselfie ria dengan koruptor?

Lalu jawaban saya adalah barangsiapa ADA di antara kita yang tidak pernah melakukan kesalahan, hanya DIALAH yang berhak menghakimi teman kompasianer tersebut, tetapi jika kita masih manusia yang sama, manusia yang penuh dengan DOSA, maka satu-satunya yang berhak menghakimi teman kompasianer ini, hanyalah Tuhan yang Maha Sempurna.

Sikap saya adalah memaafkan kesalahan mereka, karena ada ajaran yang saya anut. "Ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu, apa yang mereka perbuat!"

Kualitas seseorang, integritas seseorang akan terlihat dari seberapa hebat dia dapat mengampuni seseorang, seberapa mampu dia memaafkan kesalahan seseorang, bukan seberapa hebatnya dia menghakimi! Bukan seberapa hebatnya dia membunuh karakter seseorang tersebut.

Jika anda hebat karena menghukum seseroang, maka kelas anda hanya sebatas memuaskan hawa nafsu, tetapi jika anda hebat karena sering memaafkan, lalu orang yang anda maafkan bertobat, anda menghasilkan buah yang baik.

Anda terlihat puas dan hebat dengan menghukum seseorang yang melakukan kesalahan, tetapi itu tidak akan tertulis indah dihati seseorang, tetapi kalau anda hebat karena mengampuni, maka anda akan terlukis indah di hati seseorang.

Terus bagaimana dengan gerakan melawan koruptor?

Kita terus saja bersuara, sebab tidak akan selesai perjuangan melawan koruptor hanya dengan sesaat. Perjuangan melawan koruptor akan penuh onak dan duri. Hanya orang yang punya integritaslah yang mampu terus bersuara untuk berjuang melawan koruptor.

Anda tidak akan pernah menang melawan koruptor hanya dengan menghakimi sesama, tetapi diperlukan KEBERSAMAAN untuk melawan koruptor. Sebab mereka kuat dengan dunia ini. Dan kita masih hidup dan tinggal di dunia ini. Kecuali kita sudah di sorga, koruptor tidak ada disana.

Foto Gayus akan semakin menggelinding, teman sesama kompasianer ada tersangkut paut dengan mereka. Sikap kita yang menentukan, apakah memaafkan mereka atau menghakimi...

Saya memilih memaafkan dan saya akan berada dibelakang mereka, memberi motivasi,  sebab butuh kebersamaan menghadapi hal seperti ini.

Salam kompaksiana...

 

Berita terkait :

http://news.detik.com/berita/3024024/ke-mana-para-pengawal-saat-gayus-makan-di-restoran

http://news.detik.com/berita/3024129/gayus-digugat-cerai-istri-sudah-3-kali-bersidang-di-pa-jakut

http://us.news.detik.com/berita/3024069/anggota-dpr-saya-akan-minta-gayus-dipindah-ke-nusakambangan

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun