Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jakarta Ribut Resuffle Kabinet Terus, Program Jokowi Swasembada Beras Minim Perhatian

11 Mei 2015   09:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:10 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14313124271933838015

Anda bayangkan, mengapa Papua begitu lama bangkit dari tidur, begitulah perilaku Gubernurnya, konon dia sedang mempersiapkan diri ke Kongres Partai Demokrat di Surabaya. Anda bayangkan, Seorang Gubernur yang berasal dari Partai yang berbeda dengan Presiden dapat secara tidak langsung menghambat program pusat.

Media pusat juga sudah mulai tidak peduli dengan nasib rakyat, mereka hanya fokus dengan bisnis media mereka. Coba anda tonton utamanya Tv-tv berita, kalau tidak ada tema yang membuat predebatan meruncing dan panas, mereka tidak akan angkat.

Itu juga, salah satu penyebab mengapa program-program Jokowi sepertinya kurang dikomunikasikan kepada rakyat, sebenarnya media-media saja yang tidak mau mengangkat program-program Jokowi menjadi issue issue yang besar.

Jika kita merasakan adanya pelemahan ekonomi secara nasional, itu disebabkan peranan kita semua yang tidak mau tahu terhadap nasib rakyat pada umumnya, ya sudah, mari kita rasakan secara bersama-sama.

Orang orang Jakarta (pusat), ada saatnya anda dihukum oleh waktu, maka galilah lebih dalam sikap empati dan simpati anda terhadap rakyat banyak, utamanya masyarakat di daerah, agar mereka merasa menjadi bagian Indonesia. Jangan melulu mencari kekuasaan, issue resuffle akan produktif jika anda-anda memberikan solusi yang membangun, jangan hanya bicara Menteri A tidak bagus kinerjanya, tetapi anda tidak dapat mengatakan, tidak bagusnya dalam hal apa dan apa solusi dari anda.

Manusia kritis kita perlukan, tetapi manusia pembual tidak ada tempatnya.

Salam kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun