Sumber foto : antaranews.com
Setelah seminggu ini, energi kita terkuras untuk membicarakan pencapresan Jokowi dan Perjanjian Batu Tulis, kini saatnya kita melihat Jokowi dari sisi yang lain.
Kita masih sepakat, "Di balik pria hebat, pasti ada wanita hebat dibelakangnya!" Dalam keriuhan pencapresan Jokowi, kita tak boleh melupakan peran besar ibu Iriana Joko Widodo di belakang, hingga membuat Jokowi disenangi dan digandrungi publik saat ini.
Ya, Ibu Negara juga berperan besar terhadap kemajuan negara dan bangsa. Kita masih ingat dulu betapa besar peran ibu Tien Soeharto di jamannya, mungkin pada saat itu, banyak perempuan yang mengidolakan dan ingin di posisi ibu Tien Soeharto. Karyanya masih kokoh berdiri sampai saat ini, Taman Mini Indonesia Indah.
Itu sebabnya saat masih berlangsung keriuhan ini, saya mengajak kompasiana melirik sosok seorang ibu yang sangat sederhana, murah senyum dan humble (maaf mba ifani, saya menggunakan istilah bahasa inggris, karena agak susah padanan bahasa Indonesianya, haha). Sebenarnya saya kurang layak membahas ibu Iriana ini, sebab saya tidak kenal, saya hanya melihat dari televisi, tetapi bagi saya tidak ada salahnya memberikan sedikit gambaran yang terlihat sejauh ini dari sudut pandang saya.
Ibu Negara adalah simbol. Maka penting juga bagi kita untuk lebih peduli, siapakah Ibu Negara kita yang berikutnya?
Membayangkan ibu Iriana menjadi Ibu Negara, membawa saya pertama pada keteduhan wajah ibu Iriana. Ketika kita melihat ibu Iriana ada rasa damai, ada senyuman yang tulus, ada semangat yang terpancar. Wajah ibu Iriana dapat menggambarkan ketulusan hati yang dalam, pembawaannya tenang, tatapannya penuh arti. Saya membayangkan ketika Jokowi sampai di rumah, apapun masalah yang dihadapi diluar sana, seberapa capekpun badannya melakukan aktifitas setiap hari, begitu sampai di rumah, di sambut istri tercinta, saya yakin, seketika menjadi pulih, segar kembali begitu melihat keteduhan wajah istrinya. Apalagi istrinya rutin membuatkan jamu temulawak setiap hari.
Saya tidak sedang jatuh cinta kepada istri capres kita ini, sebab beda-beda tipis, sebelas duabelas dengan istri saya di rumah. Sepertinya rugi, sepertinya ada yang hilang dalam satu hari kalau belum bertemu dengan istri, apalagi disambut dengan senyumannya. Berapa banyakpun utang di luar sana, lunas seketika, haha.
Membayangkan Ibu Iriana sebagai Ibu Negara, membawa saya ke sudut yang lain, yaitu ketika dia menyapa warganya, ada harapan yang dibawa, ada senyuman yang dibagi, sehingga setiap kali warganya bertemu dengannya suatu saat, saya yakin warga akan merasa tenang, seberat apapun beban yang sedang dialami warganya. Saya teringat kemarin ketika banjir Jakarta, Ibu Iriana, ikut membagikan bantuan kepada warga, setelah sekian banyak dibagikan, warga baru sadar, orang yang membagikan itu ternyata istri sang Gubernur Jokowi, menyadari itu, warga yang tersadar kemudian meminta maaf, karena tidak mengenalinya. Itu menjelaskan kepada kita bahwa ibu yang satu ini begitu bersahaja, sederhana dan humble.
Saya membayangkan Ibu Iriana ini akan membawa harapan baru kepada ibu-ibu, mereka akan mendapatkan motivasi, apalagi kalau dilihat dari latar belakang mereka dari rakyat biasa hingga menjadi Istana satu. Saya juga membayangkan tidak ada jarak antara warga dengan Ibu Negara, ketika Ibu Jokowi melakukan kunjungan ke daerah-daerah, dan saya membayangkan Ibu Irianan akan selalu tersenyum dengan tulus, hingga membawa kedamaian kepada rakyatnya. Sebenarnya rakyat tidak menuntut terlalu banyak dari pimpinannya, senyuman yang tulus dan kedekatan itu jauh lebih penting dibanding dana Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Saya tak bisa membayangkan Ibu Iriana, dengan Sasak Rambut yang tinggi, menenteng-nenteng kamera, mem-foto kiri kanan, ketika melakukan tugas negara. Cukuplah kita punya satu Ibu Negara seperti itu, agar tidak ada warga yang dimarahi karena komen hasil karyanya.
Saya membayangkan istri para menteri akan ikut bergaya sederhana, sebab ada Ibu Negara teladan kesederhanaan, Saya juga tak bisa bayangkan jika ada istri pejabat yang masih memakai tas LV, sebab ada Ibu Negara yang hanya memakai tas buatan Solo atau Bandung. Ibu-ibu istri Menteri akan belanja seketika untuk mengganti barang-barang mereka yang sekarang dengan produk-produk lokal.
Dan saya membayangkan kemudian para perempuan akan bangga pada dirinya, jika di dalam diri setiap perempuan ada gaya hidup sederhana, oleh karena ada contoh bahwa kesederhanaan bisa membawa perempuan ke puncak tertinggi. Sehingga tidak perlu lagi ada perempuan yang menjual diri hanya untuk gaya hidup. Tidak perlu lagi ada perempuan korban-korban gaya hidup, sehingga orang-orang seperti LHI, Fathanah, Wawan, kesulitan melakukan hobby.
Saya juga bisa membayangkan anak-anak di Indonesia akan bangga pada ibunya masing-masing karena dia tak perlu bandingkan ibu mereka dengan Jennifer Dunn, Catherine Wilson atau pesohor lainnya. Tetapi anak-anak akan bangga kepada ibunya masing-masing karena mereka juga punya Ibu Negara yang sederhana.
Dan yang tentunya tak lupa dari bayangan saya adalah pandangan kita terhadap ibu negara akan berbeda dengan yang sebelumnya terhadap sosok seorang Ibu Negara dengan nantinya jika ibu Iriana Jokowi yang jadi Ibu Negara.
Dan saya hanya membayangkan Ibu Iriana Joko Widodo lah Ibu Negara kita yang berikutnya. Selamat Deh, hehe.
Karena berbagai survey kan mengatakan lawan beratnya Prabowo, padahal menurut saya sih jauh, kalaupun dekat, dia kan jomblo, bingung mau bahas siapa yang jadi Ibu Negara.
Dan saya tak bisa bayangkan yang lain lagi, sebab kalau di list semua, nanti gak ada komentar yang masuk, wkwkwkw....
Silakan ditambahkan deh....
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H