Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

100 Hari Jokowi JK, Salahkah Jokowi jika Dikelilingi Orang Dekatnya?

22 Januari 2015   18:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:36 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_392607" align="aligncenter" width="624" caption="Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo (kiri) dan Jusuf Kalla (kanan) menghadiri makan malam di kediaman Surya Paloh, Senin (27/7/2014) malam. Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan putrinya Puan Maharani serta mantan Kepala Badan Intelijen Indonesia Hendropriyono ikut dalam makan malam itu. (KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO)"][/caption]

Judul yang saya tuliskan ini, lama saya renungkan, sebab saya tak ingin terjebak!

Saya akan mulai dari arti kata percaya, dalam kamus bahasa indonesia, percaya itu artinya 1) mengakui atau yakin bahwa sesuatu itu memang benar atau nyata, 2) menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada, 3) menganggap atau yakin bahwa seseorang itu jujur (tidak jahat dsb.), 4) yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapannya, dsb).

Mengapa perlu saya mulai dari arti kata percaya? Sebab dalam bekerja, Anda harus punya kepercayaan kepada tim yang Anda miliki. Sangat banyak buku yang menulis betapa pentingnya tim yang baik, tim yang unggul, tim yang hebat, tim yang solid untuk mencapai satu tujuan yang kemudian dijabarkan dalam visi dan misi seseorang. Adalah sangat berbahaya jika Anda tidak dapat mempercayai anggota dari tim Anda.

Seorang pemimpin yang baik, tahu akan kebutuhan yang dia percayakan kepada anggota timnya untuk mencapai goal yang dia inginkan. Anda tak dapat mencapai sasaran yang akan Anda tuju, jika ada pengkhianat di dalam tim Anda, itu pasti. Kepolisian, sering mengadakan razia, tetapi tidak ada hasilnya, sebab sudah terlebih dahulu ada kebocoran informasi (lewat pengkhianat dalam tim) kepada objek yang mau dirazia. Seorang pimpinan, tidak berhasil sidak, sebab sudah terlebih dahulu ada kebocoran, banyak contoh kasus yang dapat kita ambil.

Apalagi dalam mengelola sebuah negara yang besar, majemuk dan sedang berkembang nilai demokrasinya? Seorang Presiden haruslah tahu, dia bekerja dengan siapa dan apakah dapat dipercaya, sebab ini berhubungan dengan mengelola sebuah negara yang besar, ada begitu banyak rahasia negara, ada begitu banyak konflik dan tekanan, kalau seorang presiden memelihara dalam timnya seseorang yang tidak dapat dipercaya? Apa yang dapat Anda bayangkan? Pasti tujuan, sasaran, visi misi seorang presiden tidak akan tercapai.

Presiden Mengangkat orang orang dekatnya di Ring satu Istana.

Setiap kali Presiden mengangkat seseorang menjadi pejabat untuk membantunya di pemerintahan, maka ada begitu banyak hujatan, kecurigaan, gosip, salah sangka, tuduhan, dan macam-macam. Kritikan boleh saja, apalagi ini Indonesia negara demokrasi.

Pertanyaan besarnya adalah, salahkah Presiden jika dia mengangkat orang-orang dekatnya di Ring satu Presiden, seperti Presiden mengangkat Andi W (Seskab), Pratikno (Mensekneg), Luhut Panjaitan (Kepala Staf Presiden), Jaksa Agung (Nasdem), Budi Gunawan (Dekat dengan PDIP), dll.

Menurut saya, terkait kalimat saya di atas, Presiden harus melakukan itu (mengangkat orang-orang dekatnya) yang mampu dan dapat dipercaya Presiden. Adalah sangat aneh jika kita mengangkat pembantu Presiden dari orang orang yang tidak dikenal oleh Presiden atau bahkan dari lawan politiknya. Anda tak bisa bayangkan, jika seorang presiden bekerja dengan orang-orang yang tidak sejalan dengan presiden.

Yang aneh bagi saya adalah jika seorang presiden mengangkat seorang Fadly Zon atau Fahri Hamzah menjadi pembantu presiden. Anda tak bisa bayangkan, seorang Ichsanuddin Noorsy atau Siti Zuhro, pengamat setia TV One menjadi tim dari Kabinet Kerja, yang ada pembantu Presiden akan melapor kepada Prabowo dan Ical.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun