Mohon tunggu...
Thommy Djun
Thommy Djun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Longform Pada Jurnalisme Online Tirto.id

23 Oktober 2017   01:18 Diperbarui: 23 Oktober 2017   03:11 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu penggunaan longfrom juga membantu budaya membaca dengan teliti. Biasanya pada media online lainnya, para pembaca sudah mengetahui apa isi berita dengan membaca judul atau awal paragrafnya saja. Dengan adanya penulisan yang ringan (longfrom) dan penjelasan terperinci (jurnalisme presisi), membuat para pembaca penasaran dengan menarik para pembaca untuk membaca hingga akhir berita.

Perlu diketahui juga bahwa longform juga berbeda dengan depth reporting. "Depth reporting bisa diartikan sebagai peliputan yang mendalam, namun bukan hendak mempresentasikan fakta-fakta didalam pendekatan pertamanya, melainkan hendak memasuki sebuah penyelidikan yang orisinal, logis, memasukkan berbagai tekanan dan kepentingan, membuat pembaca paham bukan kepada siapa dan apa, namun bagaimana, dan yang terpenting lalu mengapa" (Dja'far H Assegaff. 1983, hal: 60). 

Depth reporting memiliki gaya penulisan yang kaku sehingga tidak bisa disamakan dengan longform. Karena tujuan dan penggunaan depth reporting dan liputan investigasi sama, maka itulah depth reporting sering disebut sebagai peliputan iinvestigasi yang terjadi secara natural. Selain itu tujuan dari depth reporting merupakan usaha untuk mengungkap, atau membongkar adanya kasus, skandal, atau kejahatan yang sengaja ditutup-tutupi. Ini berbeda dengan longform. Longform bisa digunakan pada suatu isu kecil, tidak perlu suatu skandal, kasus besar, atau yang bersifat bombastis. Oleh karena itu, para pembaca akan menemukan tulisan-tulisan yang unik pada tirto.id yang ditulis dengan gaya longform.

Penutup

Jadi, longform pada tirto.id berbeda dengan tulisan depth reporting ataupun investigasi. Longform pada tirto.id digunakan untuk tujuan memudahkan para pembaca mengerti dan dapat mendalami yang ditulis lebih dalam serta santai. Tirto.id sendiri memberikan sesuatu yang berbeda bagi para pembaca. Serta tirto.id memberikan warna baru pada jurnalisme online, walaupun bukan tirto.id yang melakukan longform pertama kali pada medianya di Indonesia.

Daftar Pustaka

Assegaff H. Dja'far. 1983. Jurnalistik Masa Kini: Pengantar Ke Praktek Kewartawanan. Jakarta Timur. Ghalia Indonesia.

Allan. Stuart. 2006. Online News: Journalism And The Internet. New York. Open University Press.

Panju. Redi. 1994. Kiat Menulis Di Media Massa. Surabaya. Universitas Dr. Soetomo.

Steve. Hill & Paul. Lashmar. 2014. Online Journalism: The Essential Guide. Sage.

Sumber lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun