Mohon tunggu...
Thomas Yoel Purba
Thomas Yoel Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Pertanian dalam Mengatasi Perubahan Iklim

11 Juli 2024   19:25 Diperbarui: 11 Juli 2024   19:33 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren curah hujan musiman pada bulan Desember-Februari (atas) dan Juni-Agustus(bawah)di Indonesia/Sumber : (Boer et al., 2009).

1. Perubahan Pola Curah Hujan: Variabilitas curah hujan yang tidak stabil dapat menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan atau banjir yang merusak tanaman pertanian, mengancam produktivitas pertanian di Desa Pematang Johar

2. Peningkatan Suhu: Kenaikan suhu udara dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, terutama tanaman yang membutuhkan kondisi tumbuh tertentu. Hal ini dapat mengubah jenis tanaman yang dapat ditanam dan memengaruhi hasil panen.

3. Ketersediaan Air: Perubahan iklim juga berdampak pada ketersediaan air untuk irigasi dan kebutuhan tanaman. Penurunan curah hujan atau perubahan pola musim hujan dapat mengurangi pasokan air yang penting untuk pertanian.

4. Kerentanan Tanaman terhadap Hama dan Penyakit: Perubahan iklim juga dapat meningkatkan kerentanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, mengancam keberlangsungan tanaman pertanian di Desa Pematang Johar.

5. Ketidakpastian Pasokan Pangan: Dampak perubahan iklim dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pasokan pangan, meningkatkan risiko kelaparan dan ketidakstabilan harga pangan di pasar lokal maupun regional.

Dengan pemahaman mendalam tentang dampak perubahan iklim ini, penting bagi petani dan pemangku kepentingan di sektor pertanian Desa Pematang Johar untuk mengimplementasikan praktik pertanian berkelanjutan, teknologi adaptasi, dan kebijakan yang mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor pertanian di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin nyata.

Petani di Desa pematang Johar/dokpri
Petani di Desa pematang Johar/dokpri
           Menurut Ibu Susi(Petani di Desa Pematang Johar ), daerah tersebut sirkulasi air di lahan tersebut tidak bagus, terkadang Petani di Desa Pematang Johar tersebut bergantung pada curah hujan di Desa tersebut, Sehingga terkadang sering sekali mereka kelebihan air dan mengalami gagal panen, dan kalau kekeringan mereka juga akan mengalami gagal panen.

 Perubahan Curah Hujan sangat berpengaruh terhadap sektor pertanian di Desa Pematang Johar .Menurut petani Di Desa Pematang Johar , keseringan hujan akan mengalami kelebihan air yang akan mengakibatkan gagal panen , keseringan Hujan juga akan menyebabkan hama keong yang akan merusak padi-padi di Desa Pematang Johar. Sehingga menyebabkan Pasokan pangan di daerah tersebut menjadi kurang dan menyebab kan ketidaksejahteraan petani di daerah tersebut, sering kali para petani di daerah Pematang Johar mengalami Kerugian dikarenakan modal yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan pendapatan nya.

            Kenaikan Suhu juga sangat berdampak di sektor pertanian Di Desa Pematang Johar, Kenaikan suhu yang signifikan dapat mengakibatkan penurunan hasil panen tanaman. Tanaman akan mengalami stres panas yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga mengurangi produktivitas pertanian secara keseluruhan. Peningkatan suhu dapat mengubah zona iklim di suatu wilayah, yang berdampak pada jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik. Tanaman yang biasanya cocok untuk suhu tertentu mungkin akan kesulitan bertahan dalam kondisi suhu yang lebih tinggi. Kenaikan suhu juga dapat meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit tanaman. Tanaman yang terpapar suhu tinggi cenderung lebih rentan terhadap serangan patogen dan hama, mengancam kesehatan tanaman dan hasil panen.

Temuan ini menunjukkan bahwa perubahan iklim telah memberikan dampak yang signifikan pada sektor Pertanian di Desa Pematang Johar, mempengaruhi mata pencaharian dan kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Responsif Pemerintah yang terkai diperlukan untuk mengatasi dan membantu sektor pertanian yang rentan dan mendukung keberlanjutan aktivitas pertanian serta masyarakat di Desa Pematang Johar. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi, diharapkan langkah-langkah konkret dapat diambil untuk mengatasi dampak perubahan iklim.

Kisah Petani : Mengarungi Perubahan Iklim

  • Apa tantangan utama yang dihadapi petani dalam mengatasi perubahan iklim?
  • Salah satu tantangan utama yang dihadapi petani dalam mengatasi perubahan iklim adalah ketidakpastian cuaca yang semakin ekstrem. Perubahan iklim dapat menyebabkan pola hujan yang tidak teratur, kekeringan, banjir, atau serangan hama yang tidak terduga. Hal ini dapat mempengaruhi produksi pertanian dan mengancam keberlangsungan usaha petani. Selain itu, perubahan iklim juga dapat memengaruhi ketersediaan sumber daya alam, seperti air dan tanah, yang sangat penting dalam pertanian. Bagaimana menurut Anda petani dapat mengatasi tantangan tersebut?

  • Bagaimana petani dapat meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim?
  • Petani dapat meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dengan mengimplementasikan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain adalah diversifikasi tanaman, konservasi tanah dan air, penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim, penerapan irigasi yang efisien, penggunaan pupuk organik, dan pengelolaan limbah yang baik. Selain itu, pendidikan dan pelatihan mengenai praktik pertanian yang ramah lingkungan juga penting untuk membantu petani beradaptasi dengan perubahan iklim.

  • Apa langkah konkret yang dapat dilakukan petani untuk menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan?
  • Ada beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan oleh petani untuk menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan. Pertama, petani dapat mulai dengan melakukan diversifikasi tanaman, yaitu menanam berbagai jenis tanaman untuk mengurangi risiko kegagalan panen akibat perubahan iklim. Selain itu, penggunaan pupuk organik alami dan pengelolaan limbah secara bijaksana juga merupakan langkah penting dalam praktik pertanian yang ramah lingkungan. Petani juga dapat memperhatikan konservasi tanah dan air, seperti dengan menggunakan teknik pengairan yang efisien dan menerapkan sistem tanam yang ramah lingkungan seperti polikultur dan agroforestri. Selain itu, adopsi teknologi pertanian yang inovatif dan berkelanjutan juga dapat membantu petani dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

  • Bagaimana cara petani dapat mengelola limbah secara bijaksana dalam pertanian?
  • Petani dapat mengelola limbah secara bijaksana dalam pertanian dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan melakukan pengomposan limbah organik, seperti sisa tanaman, pupuk kandang, dan limbah dapur, untuk menghasilkan pupuk organik yang kaya nutrisi. Selain itu, petani juga dapat memanfaatkan sistem tanam yang ramah lingkungan, seperti polikultur dan agroforestri, yang dapat membantu dalam pengelolaan limbah yang dihasilkan dari pertanian. Mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis yang berbahaya juga dapat membantu mengurangi limbah berbahaya yang dihasilkan dari pertanian.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun