Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memahami Quarter Life Crisis dalam Falsafah Jawa

26 Maret 2022   10:00 Diperbarui: 26 Maret 2022   20:50 2126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan adat Jawa, suatu hubungan yang berkenaan dengan fase hidup quarter life crisis di umur 25 tahun | popbela.com

Menurut L. Crow dan A. Crow dalam Yudrik (2011), pertumbuhan menyiratkan adanya perubahan struktural dan fisiologis pada tubuh manusia. Sedangkan, perkembangan adalah bertambahnya kecakapan dari adanya pertumbuhan struktur dan fungsi tubuh itu sendiri serta akan berjalan terus sampai akhir hayat.

Tidak seperti halnya perkembangan yang bersifat terus meneurs, pertumbuhan manusia akan selalu terhenti saat mencapai tahap dewasa dan akan menurun fungsi-fungsi fisiologisnya di kala tua. 

Meski secara implisit perkembangan dan pertumbuhan berbeda, namun kedua elemen ini adalah bagian dari hidup manusia yang tidak saling terpisah dan memungkinkan bagaimana manusia mampu mencapai apa yang disebut sebagai kematangan atau dewasa.

Menurut Indrianie (2020), quarter life crisis menyirtakan adanya pertumbuhan fisiologis, utamanya adalah otak yang kemudian memampukan manusia untuk memiliki bentuk perkembangan dalam hidup mereka, seperti menentukan sikap, menentukan pilihan hidup, menentukan pekerjaan, menentukan pasangan hidup, dan lainnya. Sehingga, bisa disimpulkan jika pertumbuhan dan perkembangan dua hal yang tidak dapat terpisahkan dalam kedewasaan.

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, fenomena quarter life crisis terjadi di usia-usia yang dapat disebut sebagai dewasa. Menurut Yudrik (2011), dewasa adalah suatu kondisi di mana manusia mencapai kematangan organisme yang memampukan mereka untuk menentukan berbagai keputusan penting dan esensial. Masa dewasa secara psikologi dimulai dari usia 18 tahun hingga kira-kira usia 40 tahun atau masa paling matang secara fisik dan psikologis.

Ilustrasi quarter life crisis yang membuat seseorang menjadi jauh lebih selektif | susannhoffmann.com
Ilustrasi quarter life crisis yang membuat seseorang menjadi jauh lebih selektif | susannhoffmann.com

Dalam perkembangan hidup orang dewasa, Hurlock (1999) menjelaskan bahwa masa dewasa dibagi ke dalam tiga bagian besar, yakni:

1). Masa Dewasa Awal (Young adult)

Masa dewasa yang identik dengan pencarian akan kemantapan jati diri; masalah dan ketengangan emosional; isolasi sosial; pembuatan komitmen dan ketergantungan; perubahan nilai hidup; ledakan kreativitas dan penyesuaian terhadap pola hidup baru. Masa dewasa awal kebanyakan terjadi di sekitaran usia mulai dari 21 sampai 40 tahun.

2). Masa Dewasa Madya (Middle adulthood)

Masa dewasa yang identik dengan masa transisi, di mana pria maupun perempuan meninggalkan ciri-ciri jasmani dan dewasa mereka untuk memasuki periode jasmani dan dewasa yang baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun