Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memaknai 7 Prinsip Panggilan Hidup

24 Februari 2022   08:13 Diperbarui: 25 Februari 2022   09:46 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari panggilan hidup yang dekat dengan pekerjaan | indianexpress.com

Dengan hal ini, kita akan diajak untuk bisa lebih berempati dan bersimpati pada mereka yang kesulitan dan hal ini merupakan tugas mulia.

Pada akhirnya, refleksi penting yang bisa kita petik dari memaknai panggilan hidup adalah bahwa panggilan itu sejatinya merupakan bagian dari kebesaran Tuhan.

Nampaknya agak cukup dogmatis dan terkesan tidak mengandung alasan yang objektif. Meminjam pemahaman Vitale dan Len (2007) mengenai metode ho'oponopono, tidak ada sesuatu yang tak mungkin di dunia ini, sebab semesta (universe) selalu punya caranya sendiri untuk membuat kita kagum.

Tetap tidak menjawab? Jika tetap tidak menjawab pembaca bisa memahami dan meresapi rumus panggilan hidup di atas. Kesabaran, konsisten, dan hidup resilien adalah kunci utama untuk bisa menemukan apa hidup kita.

Meminjam pemahaman filosofi teras (Manampiring, 2019), masa lalu bertanggung jawab pada masa depan kita dan mungkin saja jawaban atas panggilan hidup di masa depan sedang di bangun di masa lalu dan kita refleksikan lagi di masa depan.

Apakah pembaca sudah menemukan panggilannya?

Mari bercerita :)

***

Daftar Pustaka:

Vitale dan Len. 2007. Zero Limits, The Secret Hawaiian System for Wealth, Health, Peace, and More. New Jersey. John Wiley & Sons, Inc.

Cuan. 2020. Calling is more than just a dream. Jakarta. Grasindo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun