Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Merekatkan Silahturahmi dari Tungku Warung Ijo

19 Januari 2022   08:00 Diperbarui: 20 Januari 2022   08:15 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah yang membuat mengapa Warung Ijo memiliki daya tarik, selain harga makanan yang murah dan berkarakter khas.

"Dari warung ini saya belajar untuk rendah hati, karena ya memang orang yang sering makan di sini mulai dari tukang becak sampai dengan profesor. Dan ketika ngobrol dengan orang-orang yang beda latar belakang, saya bisa rendah hati dan jadi tahu kalau saya selama ini tidak ada apa-apanya dengan mereka semua", tutur Bambang.

Pada akhirnya, memang tidak ada tempat yang lebih baik, selain warung makan kecil dengan menu makanan murah meriah dan tentunya bisa nerima siapapun dari berbagai kalangan. 

Begitulah Yogyakarta, selalu bisa menyajikan sesuatu yang berbeda dan pastinya selalu dapat membuat rindu setiap orang yang pernah berkunjung ke mari. Kira-kira, ada kah pembaca yang ingin berkunjung ke sini untuk menyantap sepiring ramesan lengkap dengan telur dadar dan segelas teh nasgitel?  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun