Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Merekatkan Silahturahmi dari Tungku Warung Ijo

19 Januari 2022   08:00 Diperbarui: 20 Januari 2022   08:15 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seporsi nasi rames, lengkap dengan telur dadar dan segelas nasgitel | Dok.pribadi/ Thomas Panji

Pernyataan Yuni tadi dipertegas oleh Bambang (56), salah satu pelanggan setia Warung Ijo yang dahulunya merupakan seorang pembalap motor trail dan pemilik bengkel. 

Selama menjadi pelanggan Warung Ijo, Bambang bercerita jika keunikan dari Warung Ijo dapat ditemukan pada jenis pelanggan yang datang. Menurutnya, pelanggan yang sering berkunjung atau yang sudah menjadi pelanggan tetap Warung Ijo memiliki banyak cerita hidup yang menarik.

Bambang bercerita jika dirinya berteman baik dengan seorang dengan seorang penerjemah bahasa Italia yang kemudian secara tidak sengaja mengajarinya sepatah dua patah kata bahasa Italia dan bercerita tentang budaya serta kebiasaan orang-orang Italia ketika sedang nongkrong di lapak kaki lima. 

Selain itu, Bambang juga pernah berbincang-bincang dengan seorang mantan penembak jitu, yang bercerita pengalamana hidupnya ketika bertugas di Timor Timur saat operasi Seroja.

Pada tahun politik 2019 kemarin misalnya, Bambang juga pernah berbincang-bincang santai mengenai persoalan kontestasi politik antara Presiden Joko Widodo dengan Prabowo Subianto bersama dengan dengan seorang tukang becak, yang juga merupakan pengusaha perakitan serta produksi karoseri becak motor di rumahnya dan bersama juga seorang pensiun profesor ilmu politik dari sebuah Universitas ternama di Yogyakarta.

Bambang bercerita jika saat itu mereka di sana berbincang dengan seru dalam satu meja yang sama, tanpa ada rasa canggung ataupun malu di antara mereka meskipun saling memiliki status sosial yang berbeda-beda. 

Di samping itu, Bambang juga bercerita bahwa saat masa awal pandemi COVID-19 disekitaran bulan April 2020, Warung Ijo tetap ramai oleh para pelanggan, meski saat itu angka penularan COVID-19 sedang tinggi-tingginya di Yogyakarta.

Bambang juga bercerita bahwa selama masa awal pandemi tersebut, ada begitu banyak pelanggan yang menjaga jarak saat makan. Tapi lucunya, para pelanggan tersebut lah yang justru terinfeksi COVID-19. 

Sedangkan, para pelanggan yang tidak menjaga jarak dan tidak mengenakan masker justu malah sehat-sehat saja. Bambang kembali menjelaskan jika Warung Ijo memiliki begitu banyak cerita-cerita uni dan menarik dari para pelanggan.

Di luar dari semua cerita unik yang diutarakan Bambang soal Warung Ijo dan semua hal yang membuatnya hidup, 

Bambang menjelaskan bahwa satu-satunya hal yang membuat mengapa Warung Ijo sangat istimewa dan berbeda adalah karena tempat ini terbukti mampu merekatkan tali silahturahmi dengan siapapun dari latar belakang yang beragam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun