Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tamansari dan Pemenuhan Hajat Spiritual Sri Sultan

18 November 2020   08:00 Diperbarui: 10 Mei 2022   05:46 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenampakan Masjid Bundar atau Sumur Gumuling | www.republika.co.id

Pulo Panembung adalah sebuah pulau buatan yang berdiri di sebuah danau buatan berukuran besar (segaran) dan terletak disebelah Selatan Pulo Kenanga atau Pulau buatan utama di kompleks Tamansari. Panembung sendiri berasal dari kata nembung, atau memohon. Pulo Panembung biasanya digunakan oleh Ngarso Dalem (gelar untuk seorang Sultan) sebagai tempat meditasi untuk bisa mendapatkan wahyu dan memahami sifat ilahi-Nya (Lombard, 2019).

Lalu, ada Sumur Gumuling. Sumur Gumuling menurut Denys Lombard dalam buku Taman-Taman di Jawa (2019), adalah sebuah masjid berbentuk bundar, yang berdiri diatas sebuah danau buatan (segaran) dan terletak disebelah Barat Pulo Kenanga. Sumur Gumuling fungsinya dikhususkan bagi Ngarso Dalem untuk memanjatkan syukur dalam rupa salat. Masjid ini terdiri dari dua lantai yang masing-masing memiliki ceruk dan berfungsi sebagai mihrab.

Selain Pulo Panembung dan Sumur Gumuling, lingkungan Tamansari juga di dominasi oleh unsur air dan tumbuhan yang sangat kaya. Dimana, unsur air dan tumbuhan menjadi media bagi Sultan untuk meleburkan diri bersama alam, demi mencapai pemenuhan hajat spiritual serta mendapatkan wahyu. Tamansari dilengkapi dengan dua buah danau buatan (segaran) di sebelah Timur dan juga Barat yang dihubungkan dengan kanal serta masing-masing memiiki Pulau buatan.

Pulau buatan yang ada sisi Timur bernama Pulo Gedhong dan memiliki paviliun bernama Gedhong Gadhing. Sedangkan, Pulau buatan di sisi Barat bernama Pulo Kenanga dan memiliki paviliun bernama Gedhong Kenanga. Konon, menurut catatan sejarah, Gedhong Kenanga menjadi tempat istirahat utama Sultan bererta keluarganya saat sedang berekreasi ke Tamansari. Selain itu, Tamansari juga ditumbuhi oleh aneka pohon buah dan bunga.

Seperti yang dikutip dari laman website Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, disepanjang kanal, dan di beberapa tempat yang dekat dengan bangunan pendukung di Tamansari, aneka pohon buah, bunga dan sayur tumbuh subur dimana-mana, baik di atas tanah maupun di dalam pot-pot berukuran besar. Beberapa jenis tanaman tersebut antara lain, pohon nanas, pohon mangga, kembang sepatu, sedap malam, sawo, wijaya kusuma dan berbagai jenis tanaman serta pohon lainnya (Lombard, 2019).

Sehingga, tidaklah mengherankan jika Tamansari di zaman dahulu pernah mendapat predikat sebagai Water Kasteel atau Kastil Air dan Fragrant Garden atau Taman yang Harum. Sampai disini, dari kesemua data, fakta, hasil kajian dan penelitian komperhensif yang sudah dilakukan, Denys menyimpulkan bahwa disinilah Tamansari menunjukan fungsi spiritualnya yang sejatinya bagi pemenuhan hajat seorang Sultan untuk menemukan keseimbangan dalam hidup.

Pada akhirnya, kajian yang dilakukan oleh Denys Lombard mengenai Tamansari, sejatinya dapat mengajarkan kita bahwa bangsa Indonesia punya akar sejarah spiritual, arsitektur, seni, filsafat, sastra yang sangat luhung. Tamansari adalah salah satu wujud nyata dari betapa tingginya kebudayaan kita. Maka dari itu, jika kita masih punya waktu untuk mau belajar mengenai hal-hal seperti ini, mungkin pertanyaan ‘kenapa saya harus bangga jadi orang Indonesia?’ bisa terjawab, dan ini adalah saatnya kita untuk melestarikan hal tersebut.

 

Daftar Pustaka:

Lombard, D. 2019. Taman-Taman di Jawa. Jakarta. Komunitas Bambu

Mulder, N. 2001. Mistisisme Jawa Ideologi di Indonesia. Yogyakarta. LKiS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun