Ulasan mengenai rancangan dapur yang ada di dalam buku Mustikarasa sepenuhnya ditulis dan dibahasakan oleh Sukati Tjokrowirono S. Mc.
Dalam kolom yang berjudul “Dapur” yang disusun dan dijelaskan oleh Sukati Tjokrowirono, dapur menjadi suatu urgensi bagi rumah tangga.
Menurut Sukati dalam Mustikarasa (2016), dapur menjadi salah satu tempat yang dapat menghasilkan berbagai macam potensi-potensi buruk dalam rumah tangga, seperti kebakaran dan timbulnya sarang penyakit misalnya.
Dari beberapa masalah di atas, Sukati dalam buku Mustikarasa (2016), kemudian mencanangkan sebuah ide berupa rumusan syarat yang sekiranya dapat membuat siapapun merasa lebih aman dan nyaman ketika sedang bekerja di dapur.
Rumusan syarat yang diajukan oleh Sukati adalah merancang atau mengatur kembali bentuk dan tampilan dapur.
Dalam rumusannya, Sukati menyebutkan bahwa dapur seharusnya berdekatan dengan berbagai hal penunjang, seperti ruang makan dan tempat untuk menyimpan persediaan makanan, seperti lemari pendingin dan lemari kering. Namun, catatannya adalah dapur dan penunjangnya harus dipisahkan oleh sebuah sekat berupa dinding yang dilengkapi dengan jendela.
Tujuan ini didasari untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan mencegah sampah dapur berserakan ke mana-mana. Selain itu, dinding berjendela juga berfungsi untuk menjaga higienitas makanan yang akan disantap dan memudahkan pengiriman makanan ke ruang makan. Setelah ada dinding pembatas berjendela, jalan menuju keluar rumah melalui dapur juga harus dibuat.
Hal ini berkaitan dengan resiko kebakaran yang bisa saja muncul saat sedang bekerja di dapur. Dengan adanya jalan menuju keluar rumah dari dapur, evakuasi akan dapat dilakukan dengan aman dan cepat.
Dua hal penunjang yang sudah dijelaskan diatas, sejatinya belum terlalu cukup untuk memaksimalkan tingkat keamanan dan kenyamanan saat bekerja di dapur.