Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Foodie

DetikFood, Semarak Portal Berita Kuliner Indonesia

7 Oktober 2019   21:59 Diperbarui: 5 Januari 2023   14:37 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menu rawon, salah satu resep khas Indonesia | food.detik.com
Menu rawon, salah satu resep khas Indonesia | food.detik.com

Disebut demikian karena jurnalisme multimedia memiliki kaitan yang sangat erat dengan penggunaan teknologi internet untuk mentransmisikan segala produk berita melalui dua atau lebih platform media, serta memungkinkan terjadinya penggabungan berbagai macam media ke dalam satu media besar (Deuze, 2004). Deuze juga menyebutkan jika ada dua definisi besar dalam memahami multimedia itu sendiri dalam konteks jurnalisitik. Pertama, adanya presentasi paket berita di web yang menggunakan dua atau lebih format, seperti media, audio, visual, teks, dan lainnya yang melibatkan elemen hipertekstual dan interaktifitas. 

Kedua, adanya presentasi yang saling terintegrasi dari paket berita lewat berbagai macam media, seperti website, usenet news group, email, radio, televisi, teletext, surat kabar cetak dan lainnya (Deuze, 2004). Dari pemaparan kedua definisi di atas, bisa dipahamu dan disimpulkan bahwa jurnalisme multimedia dapat dipahami sebagai media yang berawal dari web multiplatform, dan yang kedua jurnalisme yang dilihat dari proses distribusi berita yang disebarkan diberbagai plaform online, yang disertai dengan elemen konvergensi dan cross ownership yang terdapat dalam tubuh jurnalisme multimedia. 

Kedua elemen tersebut notabene merupakan elemen yang membentuk setting soal jurnalisme multimedia. Secara defintif, menurut Cooke dalam Deuze (2004), konvergensi media mengisyaratkan bergabungnya dua atau lebih teknologi media dan adanya aktivitas sharing digital yang mengandalkan jaringan internet. Aktivitas sharing digital ini ditandai dalam berbagai aktivitas, seperti hadirnya smartphone yang sukses merangkum teknologi media yang dahulu saling terpisah kini bisa dinikmati melalui satu teknologi saja, transmisi informasi semakin cepat, dan adanya kemampuan untuk menjadi produsen informasi.  

Sedangkan, cross ownership dalam jurnalisme multimedia sama halnya dengan konvergensi, namun dalam sudut pandang yang lebih makro. Menurut Cooke dalam Deuze (2004), cross ownership atau konvergensi makro berarti terjadinya konsolidasi platform media oleh para konglomerat, yang di mana mereka semua masing-masing memiliki platform media yang saling berbeda dan akhirnya saling bersatu karena ada banyaknya faktor kepentingan, baik secara ekonomi, politik, serta sosial. Konvergensi ini bisa juga muncul karena pengusaha membeli beberapa platform media untuk kemudian menjadi satu kesatuan pemilik.

Melihat Jejak Jurnalisme Multimedia DetikFood dan Peran Utamanya bagi Keluarga

Sebagai portal berita media online kuliner, kita telah melihat jika DetikFood memiliki prinsip kerja jurnalisme multimedia dan jurnalisme online yang cukup kental, karena berfokus pada produksi dan distribusi konten secara multi platform serta multi format di ruang digital. Sebagai contoh kecil, penulis menemukan jika pemberitaan yang ditulis oleh jurnalis DetikFood di laman resmi website mereka yakni DetikFood.com juga dipakai sebagai konten bagi platform media lainnya, seperti televisi, karena DetikFood.com dan Detik.com berada di bawah naungan stasiun televisi Trans TV milik CT Corp.

Maka dari itu, konten-konten berita kuliner yang bersumber dari DetikFood.com praktis juga akan dipakai oleh beberapa media-media lainnya, untuk memperkaya program berita atau program hiburan lain, seperti program kuliner Trans TV berjudul "Demen Makan" dan lainnya. Selain itu dari segi format, DetikFood.com juga membuat konten di laman Youtube dan menumpang dikanal induknya, yakni Detik.com. Dari laman Youtube tersebut, DetikFood memiliki konten video kurang lebih sebanyak 92 buah, dengan pembagiannya 52 video untuk program "Foodtastic" dan 38 video untuk "Masak Apa." 

Kembali ke rumusan masalah terkait dengan peran dari jurnalisme multimedia DetikFood bagi dapur keluarga, berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber, penulis menemukan jika portal berita media online kuliner seperti DetikFood amat membantu dalam menambah referensi ilmu kuliner, utamanya resep masakan d. Hal ini memang terdengar masuk akal, karena mustahil rasanya jika seseorang yang jarang sekali memasak atau yang ingin mencoba menu masakan baru langsung bisa mempraktekannya tanpa harus membaca notasi resep.  

"Ya mustahil sih rasanya kalo orang yang babarblas jarang masak sama yang udah sering masak dan pengen coba menu baru langsung bisa praktek tanpa ga perlu liat resep. Mustahil sih menurut aku dan karena ada DetikFood karena aku biasa masak aku jadi sedikit banyak paham soal tips sama resep-resep masakan baru jadinya," kata Bety, ibu rumah tangga dan pemilik usaha pastry (50).

Masakan Chinese, salah satu kekayaan kuliner Nusantara | food.detik.com
Masakan Chinese, salah satu kekayaan kuliner Nusantara | food.detik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun