Mohon tunggu...
Thomas Ofni
Thomas Ofni Mohon Tunggu... Guru - Non scholae sed vitae discimus

Sepatah dua patah kata opini dari seorang pendidik dan penyuluh yang tidak sengaja terjun ke ranah tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Sekolah Berhidroponik, Usaha Mantap Penggalakkan Cinta Bumi pada Siswa

6 Oktober 2020   13:26 Diperbarui: 6 Oktober 2020   13:30 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi digital merupakan suatu fenomena yang terjadi dewasa ini. Segala hal terhubung dengan internet, atau dengan kata lain Internet of Things. Dengan adanya internet ini, kehidupan menjadi lebih mudah. 

Segala urusan menjadi cepat selesai, lebih efisien, lebih efektif. Teknologi digital ini disenangi oleh semua golongan, dari mulai anak-anak, sampai dengan orang dewasa semuanya gemar. Khususnya remaja, dimana mereka begitu mengandrungi teknologi digital ini. Bahkan tak jarang, anak muda yang mulai mengajari para orang tua untuk menggunakan teknologi digital ini.

Namun tak jarang, dikarenakan teknologi digital yang bagai menjadi candu, banyak anak muda yang terlalu focus menggandrunginya, sehingga lupa akan hal sekitar. Hal sekitar itu, salah satunya adalah alam raya. Memang, dunia digital memungkinkan kita untuk melihat dunia sekitar, ibarat kata teleportasi dari satu titik ke titik lain dengan cepat. Namun, seharusnya hal yang "real" juga kita tidak boleh lupakan. Generasi muda sebaiknya turut serta dalam pemeliharaan lingkungan hidup ini.

Rentang usia generasi muda biasanya dimulai dari tingkat SMA sampai dengan 30an. Terutama pada usia SMA, anak muda masih semangat-semangatnya mencari jati diri. Mau jadi apakah mereka. Mudah sekali pada usia ini untuk didoktrin suatu hal. Tentunya hal yang didoktrin tersebut hal yang baik. Seperti contohnya mencintai alam sekitar, dan mencintai bumi ini. Cara mencintai bumi beragam contohnya.

Pada tingkat sekolah menengah, cara yang mudah salah satunya adalah pertanaman hidroponik.

Kenapa tiba-tiba hidroponik? Tentu saja ada sebabnya. Hidroponik adalah suatu sistem tanam tanpa tanah. Hanya menggunakan metode air, tanpa tanah. Apabila peserta didik dirasa takut untuk bersentuhan dengan tanah, dimulai saja dari hidroponik ini. Dengan hidroponik ini, selain peserta didik belajar mencintai kehidupan, mereka akan belajar berwirausaha karena hasil panenan dapat menjadi sumber ekonomi yang cukup mudah. Perasaan damai dan gembira akan muncul juga apabila melihat tanaman hidroponik hijau royo royo, serta sudah tumbuh besar dan siap panen.

Masih banyak lagi cara yang dapat diajarkan kepada peserta didik untuk mencintai lingkungan hidup dan bumi ini. 

Hidroponik merupakan cara yang cukup mudah. 

Memang modal awal cukup besar, tapi worth it dan menjadi sarana latihan akan kehidupan. Salam kebajikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun