Hidroponik merupakan sistem pertanian yang menggunakan media air sebagai sarana penanaman tanamannya (Gericke, 1937). Tanaman hidroponik ini harus selalu diberikan asupan nutrisi, karena berbeda dengan sistem budidaya konvensional dengan tanah, karena di tanah sudah terkandung nutrisi dan hara secara alami, sedangkan pada sistem penanaman hidroponik ini, media air tidak terdapat nutrisi secara alami, maka dari itu harus selalu diberikan nutrisinya.Â
Nutrisi hidroponik biasanya tergabung dalam larutan bernama AB Mix. Larutan yang pemberiannya harus secara berkala ini, kadangkala lupa diberikan. Oleh karena itu, dirancang suatu perangkat lunak pemberian nutrisi secara otomatis.Â
Apabila nutrisi hidroponik tersebut kurang, dapat terlihat dalam jumlah parts per million, maka perangkat lunak tersebut, yang menghubungkan hidroponik dengan internet, memberikan suatu notifikasi agar nutrisi tersebut ditambah.Â
Hal tersebut membuat sistem pertanian hidroponik menjadi lebih efisien dan efektif. Serta menaikkan produktivitas tanaman karena asupan nutrisi tersebut selalu dijaga.
Kesimpulan
Sebenarnya masih banyak lagi aplikasi teknologi, khususnya industri 4.0 untuk dunia pertanian. Namun, dari aplikasi-aplikasi diatas, salah satu manfaat yang dapat dirasakan yaitu menaikkan produktivitas.Â
Pemikiran manusia memang tidak bisa kalah dari komputer, namun manusia dapat lupa, dan komputer yang mengingatkannya, sehingga perawatan tanaman menjadi teratur.Â
Dalam keteraturan itu, didapatkan hasil yang maksimal. Selain itu, manfaat yang lain adalah keberlangsungan lingkungan. Notabene teknologi digital pada pertanian menggunakan sinyal dan listrik, sehingga dapat mengurangi emisi karbon, seperti pada drone sprayer.
Akhirnya, teknologi digital industri 4.0 dengan pertanian dapat menjadi duet maut yang seksi. Pertanian dengan aplikasi industri 4.0 sangat membantu manusia dalam pemenuhan hasrat dan hajat hidupnya, terutama karena manusia di dunia sudah sangat padat populasinya, dan kebutuhan pangan merupakan hak asasi manusia. Semua manusia memiliki hak yang sama atas pemenuhan pangannya.
Referensi
Gericke, W. F. (1937). Hydroponics-crop production in liquid culture media. In Science. https://doi.org/10.1126/science.85.2198.177