Mohon tunggu...
Thomas Ofni
Thomas Ofni Mohon Tunggu... Guru - Non scholae sed vitae discimus

Sepatah dua patah kata opini dari seorang pendidik dan penyuluh yang tidak sengaja terjun ke ranah tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Peran APBN dalam Eskalasi Teknologi Pembelajaran di Era New Normal?

11 Agustus 2020   09:31 Diperbarui: 11 Agustus 2020   09:40 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembelajaran Online (forbes.com)

Segala aktivitas pekerjaan, perdagangan, pariwisata, bahkan ibadah seketika terhenti pada pertengahan Maret 2020 di Indonesia. Adanya aktivitas-aktivitas perekonomian dan sosial ini berhenti bukan tanpa sebab.

Pada awal tahun 2020 lalu, dunia mengalami suatu wabah baru, yaitu pandemi Covid-19. Penyakit Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus (Hui et al., 2020). Wabah virus ini pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok (Huang et al., 2020).

Penyakit Covid-19 memiliki gejala antara lain demam, batuk, kelelahan, sesak napas, dan kehilangan bau dan rasa (Grant et al., 2020), bahkan dapat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) yang dipicu oleh badai sitokin, kegagalan multi-organ, syok septik, dan pembekuan darah (Bikdeli et al., 2020). Waktu dari paparan hingga timbulnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari (Velavan & Meyer, 2020).

Terlihat dari penjabaran diatas bahwa wabah covid-19 sangat berbahaya. Data dari penelitian yang dilakukan epidemiologi dan virologi yang diterbitkan memberikan bukti bahwa COVID-19 terutama ditularkan dari orang yang bergejala ke orang lain yang berada dalam kontak dekat melalui tetesan pernapasan, melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, atau dengan kontak dengan benda dan permukaan yang terkontaminasi (Chen et al., 2020).

Intinya, wabah Covid-19 sangat mudah menyebar, bahkan lewat udara. Oleh karena itu, pada April 2020 sampai sekarang Agustus 2020. Pemerintah dunia, khususnya Pemerintah Indonesia mengambil suatu kebijakan yaitu memberlakukan pembatasan sosial berskala besar atau biasa disingkat dengan PSBB.

Pembatasan sosial berskala besar merupakan upaya pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19. Indonesia sendiri mencatat kasus pertama Covid-19 dari sepasang ibu dan anak (Yulisman, 2020), dan kemudian menyebar ke seluruh Indonesia.

Saat artikel opini ini ditulis pun, terdapat kasus positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 109,936 kasus, dan pasien meninggal adalah sebanyak 5,193 (World O Meter, 2020). Kasus Covid-19 ini sudah menyebar ke seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Pembatasan sosial berskala besar pun sudah diterapkan sampai ke tingkat negara.

Pembatasan sosial berskala besar ini membuat kegiatan dan pekerjaan yang melibatkan banyak orang harus dihentikan sementara, seperti contohnya kegiatan peribadatan di rumah ibadat, kegiatan pendidikan yang mengadakan proses belajar mengajar dari rumah, kegiatan pariwisata yang hampir lumpuh total, pusat perbelanjaan yang tutup, serta masih banyak lagi contohnya.

Hal ini menyebabkan kegiatan perekonomian negara turun, karena terjadi keseimbangan dimana roda kehidupan melambat, roda perekonomian pun ikut turun.

Tak jarang pula masyarakat yang terkena PHK dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang mempengaruhi beberapa industri, contohnya pariwisata, pusat perbelanjaan, hiburan,  manufaktur, dan transportasi.

Selain PHK, banyak perusahaan yang memberlakukan potong gaji karyawan akibat dampak Covid-19 ini. Bahkan, Indonesia terancam resesi ekonomi akibat hal ini, yang dinyatakan dalam data BPS bahwa ekonomi Indonesia minus 5.32% (Bramasta, 2020).

Hal tersebut tentu berimbas ke cadangan devisa negara. Presiden Joko Widodo telah merancang ulang skema APBN 2020 sebagai imbas dari pandemi Covid-19. Penerimaan APBN menjadi Rp1.760,9 triliun dimana nilai ini turun dari perkiraan APBN sebelumnya yang berada di kisaran Rp2.233,2 triliun (Thomas, 2020). Skema APBN tersebut dialokasikan sebesar Rp508,1 triliun ke anggaran pendidikan (Kementrian Keuangan, 2020).

Ada yang menurut saya cukup menarik dari skema APBN, khususnya untuk pendidikan. Dimana pendidikan di tahun ajaran baru 2020/2021, hampir di seluruh Indonesia melaksanakan pembelajaran daring. Pembelajaran daring tersebut membutuhkan sumber daya yang menguasai prosesnya, baik peserta didik maupun tenaga pengajarnya.

Pembelajaran daring menitikberatkan agar siswa dapat hadir secara virtual, yang dimana membutuhkan jaringan dan aksebilitas terhadap koneksi internet yang mumpuni, agar siswa tersebut dapat mengikut kegiatan belajar mengajar secara lebih efektif dan efisien.

Menurut saya dana tersebut sebaiknya dibuatkan skema baru, yang bekerjasama dengan kementerian terkait, misalnya Kemkominfo, untuk membuat tower telekomunikasi di tempat yang belum terjamah sinyal, dan juga Kementerian BUMN misalnya, supaya infrastrutur listrik di daerah yang zona merah dan juga belum masuk listrik, sehingga kehidupan dapat berjalan dengan lebih efektif.

Adanya kerjasama di bidang teknologi ini tidak lain dan tidak bukan yaitu memenuhi asas social and physical distancing, untuk memutus mata rantai virus Corona.

Cukup baik pula apabila APBN dianggarkan untuk memberikan secara cuma-cuma ke pelajar Indonesia yang keluarganya termasuk dalam golongan prasejahtera. Gagasan ini pernah dicanangkan oleh Nicolas Negreponte, seorang professor dari Massachusetts Institute of Technology. 

Indonesia memiliki banyak produsen elektronik lokal. Pemerintah bisa saja mengandeng perusahaan tersebut untuk bekerja sama dalam produksi laptop cuma-cuma tersebut. Dari yang say abaca, spesifikasi laptop tersebut memang minim, namun sangat menunjang peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar daring.

Selain itu, perlu adanya pembekalan yang diberikan untuk tenaga pengajar, khususnya dalam melakukan pembelajaran daring. Untuk segala hal yang berhubungan dengan administrasi pendidikan, saya yakin semua guru sudah menguasainya. Namun, hal yang berkenaan dengan force majeure seperti pandemi ini, yang membutuhkan pengajaran daring, beberapa guru ada kendala dalam pelaksanaannya.

Contoh dari pelatihan teknologi pembelajaran ini adalah pelatihan pengoperasian aplikasi teleconference, pelatihan menyunting video pembelajaran yang menarik dan efektif, pelatihan tindakan kelas yang cocok dalam pembelajaran daring, dan masih banyak pelatihan lain yang dapat diberikan.

Bahkan, kalau perlu ada developer lokal yang berafiliasi dengan pemerintah dalam hal pengembangan aplikasi teleconference, khususnya untuk pendidikan. Aplikasi yang ada sekarang cenderung mahal untuk dijangkau sekolah-sekolah dan membutuhkan asupan kuota internet yang tidak sedikit pula.

Masih banyak contoh yang ada di lapangan terkait dengan penggunaan teknologi pada pembelajaran daring. Penggunaan teknologi sangat diutamakan pada masa pandemi Covid-19.

Supaya tujuan pembelajaran tercapai, maka perlu adanya hubungan timbal balik yang simultan antara guru dan siswa, bahkan ketika pembelajaran terjadi dengan tatap muka tidak secara langsung.

Adanya peran pemerintah dalam pemenuhan pembelajaran yang efektif itu terlihat dari dana APBN yang dianggarkan. Teknologi-teknologi tersebut akan lebih mudah dan lancer dikembangkan apabila dana APBN dapat dianggarkan secara tepat guna dan efisien.

Daftar Pustaka

Bikdeli, B., Madhavan, M. V., Jimenez, D., Chuich, T., Dreyfus, I., Driggin, E., Nigoghossian, C. Der, Ageno, W., Madjid, M., Guo, Y., Tang, L. V., Hu, Y., Giri, J., Cushman, M., Qur, I., Dimakakos, E. P., Gibson, C. M., Lippi, G., Favaloro, E. J., ... Lip, G. Y. H. (2020). COVID-19 and Thrombotic or Thromboembolic Disease: Implications for Prevention, Antithrombotic Therapy, and Follow-Up: JACC State-of-the-Art Review. In Journal of the American College of Cardiology. https://doi.org/10.1016/j.jacc.2020.04.031

Bramasta, D. B. (2020). Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi dan Bedanya dengan Depresi Ekonomi. Kompas. https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/07/201435065/mengenal-apa-itu-resesi-ekonomi-dan-bedanya-dengan-depresi-ekonomi?page=all

Chen, N., Zhou, M., Dong, X., Qu, J., Gong, F., Han, Y., Qiu, Y., Wang, J., Liu, Y., Wei, Y., Xia, J., Yu, T., Zhang, X., & Zhang, L. (2020). Epidemiological and clinical characteristics of 99 cases of 2019 novel coronavirus pneumonia in Wuhan, China: a descriptive study. The Lancet. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30211-7

Grant, M. C., Geoghegan, L., Arbyn, M., Mohammed, Z., McGuinness, L., Clarke, E. L., & Wade, R. G. (2020). The prevalence of symptoms in 24,410 adults infected by the novel coronavirus (SARS-CoV-2; COVID-19): A systematic review and meta-analysis of 148 studies from 9 countries. PloS One, 15(6), e0234765--e0234765. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0234765

Huang, C., Wang, Y., Li, X., Ren, L., Zhao, J., Hu, Y., Zhang, L., Fan, G., Xu, J., Gu, X., Cheng, Z., Yu, T., Xia, J., Wei, Y., Wu, W., Xie, X., Yin, W., Li, H., Liu, M., ... Cao, B. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. The Lancet. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30183-5

Hui, D. S., I Azhar, E., Madani, T. A., Ntoumi, F., Kock, R., Dar, O., Ippolito, G., Mchugh, T. D., Memish, Z. A., Drosten, C., Zumla, A., & Petersen, E. (2020). The continuing 2019-nCoV epidemic threat of novel coronaviruses to global health --- The latest 2019 novel coronavirus outbreak in Wuhan, China. In International Journal of Infectious Diseases. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.01.009

Kementrian Keuangan. (2020). APBN 2020. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara. https://www.kemenkeu.go.id/apbn2020

Thomas, V. F. (2020). Postur APBN 2020 Resmi Diubah, Belanja Negara Naik Jadi Rp2.613,8 T. Tirto.Id. https://tirto.id/postur-apbn-2020-resmi-diubah-belanja-negara-naik-jadi-rp26138-t-eLxo

Velavan, T. P., & Meyer, C. G. (2020). The COVID-19 epidemic. In Tropical Medicine and International Health. https://doi.org/10.1111/tmi.13383

World O Meter. (2020). COVID-19 CORONAVIRUS PANDEMIC. World O Meter. https://www.worldometers.info/coronavirus/

Yulisman, L. (2020). Mother and daughter test positive for coronavirus in Indonesia, first confirmed cases in the country. StraitTimes. https://www.straitstimes.com/asia/se-asia/indonesia-confirms-two-coronavirus-cases-president

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun