Mohon tunggu...
Thomas Ofni
Thomas Ofni Mohon Tunggu... Guru - Non scholae sed vitae discimus

Sepatah dua patah kata opini dari seorang pendidik dan penyuluh yang tidak sengaja terjun ke ranah tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Peran APBN dalam Eskalasi Teknologi Pembelajaran di Era New Normal?

11 Agustus 2020   09:31 Diperbarui: 11 Agustus 2020   09:40 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal tersebut tentu berimbas ke cadangan devisa negara. Presiden Joko Widodo telah merancang ulang skema APBN 2020 sebagai imbas dari pandemi Covid-19. Penerimaan APBN menjadi Rp1.760,9 triliun dimana nilai ini turun dari perkiraan APBN sebelumnya yang berada di kisaran Rp2.233,2 triliun (Thomas, 2020). Skema APBN tersebut dialokasikan sebesar Rp508,1 triliun ke anggaran pendidikan (Kementrian Keuangan, 2020).

Ada yang menurut saya cukup menarik dari skema APBN, khususnya untuk pendidikan. Dimana pendidikan di tahun ajaran baru 2020/2021, hampir di seluruh Indonesia melaksanakan pembelajaran daring. Pembelajaran daring tersebut membutuhkan sumber daya yang menguasai prosesnya, baik peserta didik maupun tenaga pengajarnya.

Pembelajaran daring menitikberatkan agar siswa dapat hadir secara virtual, yang dimana membutuhkan jaringan dan aksebilitas terhadap koneksi internet yang mumpuni, agar siswa tersebut dapat mengikut kegiatan belajar mengajar secara lebih efektif dan efisien.

Menurut saya dana tersebut sebaiknya dibuatkan skema baru, yang bekerjasama dengan kementerian terkait, misalnya Kemkominfo, untuk membuat tower telekomunikasi di tempat yang belum terjamah sinyal, dan juga Kementerian BUMN misalnya, supaya infrastrutur listrik di daerah yang zona merah dan juga belum masuk listrik, sehingga kehidupan dapat berjalan dengan lebih efektif.

Adanya kerjasama di bidang teknologi ini tidak lain dan tidak bukan yaitu memenuhi asas social and physical distancing, untuk memutus mata rantai virus Corona.

Cukup baik pula apabila APBN dianggarkan untuk memberikan secara cuma-cuma ke pelajar Indonesia yang keluarganya termasuk dalam golongan prasejahtera. Gagasan ini pernah dicanangkan oleh Nicolas Negreponte, seorang professor dari Massachusetts Institute of Technology. 

Indonesia memiliki banyak produsen elektronik lokal. Pemerintah bisa saja mengandeng perusahaan tersebut untuk bekerja sama dalam produksi laptop cuma-cuma tersebut. Dari yang say abaca, spesifikasi laptop tersebut memang minim, namun sangat menunjang peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar daring.

Ilustrasi Pembelajaran Online (forbes.com)
Ilustrasi Pembelajaran Online (forbes.com)

Selain itu, perlu adanya pembekalan yang diberikan untuk tenaga pengajar, khususnya dalam melakukan pembelajaran daring. Untuk segala hal yang berhubungan dengan administrasi pendidikan, saya yakin semua guru sudah menguasainya. Namun, hal yang berkenaan dengan force majeure seperti pandemi ini, yang membutuhkan pengajaran daring, beberapa guru ada kendala dalam pelaksanaannya.

Contoh dari pelatihan teknologi pembelajaran ini adalah pelatihan pengoperasian aplikasi teleconference, pelatihan menyunting video pembelajaran yang menarik dan efektif, pelatihan tindakan kelas yang cocok dalam pembelajaran daring, dan masih banyak pelatihan lain yang dapat diberikan.

Bahkan, kalau perlu ada developer lokal yang berafiliasi dengan pemerintah dalam hal pengembangan aplikasi teleconference, khususnya untuk pendidikan. Aplikasi yang ada sekarang cenderung mahal untuk dijangkau sekolah-sekolah dan membutuhkan asupan kuota internet yang tidak sedikit pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun