Mohon tunggu...
Healthy

Apakah Hemofilia Bisa Disembuhkan?

24 November 2017   21:55 Diperbarui: 24 November 2017   22:08 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo para pembaca, saya akan berpendapat tentang penyakit kelainan genetik berupa hemofilia bisa disembuhkan atau tidak. Mungkin penyakit ini jarang kalian ketahui dan membuat anda bertanya-tanya apa itu hemofilia karena terdengar asing bagi anda, disini saya akan menjelaskan tentang apa sih hemofilia itu dan berpendapat bisa atau tidakkah hemofilia disembuhkan seperti penyakit-penyakit lainnya. Mari disimak penjelasan berikut.

Suatu waktu kita pasti pernah yang namanya mengalami cedera terutama waktu kecil berupa luka, dan biasanya luka pasti akan mengeluarkan darah walaupun ada luka yang tidak mengeluarkan darah tapi bagi luka / cedera yang berdarah tidak lama pasti darah akan bisa berhenti keluar dengan sendirinya karena adanya pembekuan darah. Namun ada beberapa orang yang tidak bisa langsung membekukan darah saat mengalami pendarahan secepat orang normal. Ia adalah penderita hemofilia. 

Hemofilia sendiri bukan penyakit menular tetapi adalah kelainan genetik pada darah karena kekurangan faktor pembekuan darah, sehingga darah bisa terus menerus keluar. Hemofilia adalah penyakit keturunan, jadi hemofilia merupakan penyakit sehidup semati karena dibawa oleh gen yang diteruskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

                Hemofilia merupakan penyakit yang diturunkan secara genetik karena dibawa oleh gen, sehingga disebut penyakit keturunan yang diturunkan dari tiap generasi ke generasi berikutnya. Orang yang menderita hemofilia pada umumnya tidak dapat memproduksi faktor pembekuan darah XIII / IX  dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pembekuan darah dalam jumlah yang seharusnya. 

Sehingga ketika seorang penderita hemofilia mengalami luka berdarah atau menjalani operasi, penderita akan mengalami kesulitan dalam menghentikan pendarahan karena tubuh si penderita tidak mampu memproduksi cukup faktor-faktor pembekuan darah yang akan digunakan untuk proses pembekuan darah, agar tidak banyak darah yang keluar sehingga tidak menyebabkan kehabisan darah. Pada umumnya hemofilia diturunkan secara genetik dari orang tua ke anak, dan yang menurunkan biasanya berasal dari si ibu. Kelainan genetik ini berhubungan dengan kromosom seks / kromosom X. 

Pada wanita umunya tidak menunjukan gejala adanya hemofilia karena memiliki 2 kromosom X,  sehingga jika wanita memiliki salah satu kromosom X yang membawa sifat hemofilia maka wanita tersebut tidak memiliki hemofilia. Tetapi jika kedua kromosom X pada wanita tersebut membawa sifat hemofilia, maka wanita tersebut mengalami hemofilia.

 Pria memiliki hanya satu kromosom X, sehingga jika kromosom X tersebut membawa sifat hemofilia, pria tersebut akan mengalami hemofilia. Berdasarkan penyebab tersebut, maka tidak heran jika anak laki-laki memiliki resiko besar mengidap hemofilia, karena hanya punya satu kromosom X dan jika membawa sifat hemofilia, maka anak laki-laki tersebut akan mengidap hemofilia. 

Sedangkan perempuan cenderung sebagai pewaris hemofilia, karena memiliki dua kromosom X dan jika salah satu kromosom membawa sifat hemofilia, maka dia tidak mengalami hemofilia. Tetapi kromosom X yang membawa sifat hemofilia tersebut bisa saja tanpa disadari diwariskan ke anaknya (terutama laki-laki) dan berakibat anaknya mengidap hemofilia, tanpa dia mengalami hemofilia.

                Hemofilia sendiri dibagi menjadi beberapa tipe. Hemofilia dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan penyebabnya sehingga tiap tipe memiliki penyebab berbeda-beda.tipe-tipe hemofilia yaitu meliputi hemofilia A, hemofilia B, dan hemofilia C. 

Hemofilia A merupakan yang paling sering terjadi dan paling banyak terdapat di dunia, hemofilia A ini terjadi karena disebabkan kekurangan faktor pembekuan darah VIII, biasanya kondisi pendarahan yang paling sering terjadi akibat cedera ringan ataupun cedera berat. Hemofilia B biasanya disebut juga penyakit natal, hemofilia B bisa terjadi karena kekurangan faktor pembekuan darah IX, biasanya pendarahan bisa jadi parah karena menyebabkan pendarahan internal. 

Hemofilia C bisa terjadi karena kekurangan faktor pembekuan darah XI, biasanya mengalami gejala paling ringan dari tipe lainnya. Penyebab hemofilia bukan hanya karena faktor pembekuan darah 8, 9, 11 seperti yang sudah disebutkan namun ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi pembekuan darah dan berhubungan dengan trombosit (keping darah). Trombosit sendiri juga cukup berpengaruh dalam proses pembekuan darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun