Mohon tunggu...
Thomas Je
Thomas Je Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis yang ingin ditulis

There's no Superman.....\r\n\r\n...menulis yang ingin ditulis....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saat Rehat Bersama Orang-orang Hebat

29 September 2020   11:48 Diperbarui: 29 September 2020   11:52 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kolase pribadi, gambar diambil dari kompas dan detik.com

*- Salah satu fotonya nggak nyambung ya? He2... itu adalah jagoan saya yang sedang menikmati dagangan Mamanya, Cheesecake rasa Banana Nutella yang rasanya tiada tara katanya. Saya ingin dia menjadi orang besar dan hebat, tapi bukan orang yang besar kepala. - * 

Di pekerjaan saya sebelumnya, saya beruntung bisa bertemu dengan orang-orang yang menurut saya mempunyai nama besar alias terkenal pada masanya bahkan sampai sekarang. Saya memang selalu mengambil sisi positif dari setiap orang yang saya temui, akan saya catat di dalam kalbu, yang positif dibingkai rapi. Yang negative saya tandai!  

Dr. H.M. Busyro Muqoddas, M.Hum (Pengacara Bambang Triatmojo)

Saat itu saya sendirian menjemput beliau di Bandara Ahmad Yani Semarang. Walau menjabat sebagai ketua KPK, beliau waktu itu tidak naik helikopter...he2, naik Lion air kelas ekonomi. Ajudan Bupati Semarang sempat telepon ke saya, apakah pak Busyro (saat itu menjabat ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia Menggantikan Ketua KPK Antasari Azhar) harus dikawal polisi? 

Jawaban pak Busro: Nggak usah Pak Thomas, saya nebeng mobil bapak saja. Turun pesawat pas waktunya sarapan pagi saya ajak mampir soto pak Man di dekat Bandara dan beliau sangat bersukacita, makan dengan lahap. Saat saya ke kasir, beliau panggil saya. Pak Thomas jangan bayarin kami (beliau bersama ajudan), kita bayar sendiri-sendiri saja.

Setelah selesai acara seminar kami menuju mobil, di depannya sudah ada 1 mobil polisi dan 2 moge PJR siap mengawal mobil saya yang akan mengantar beliau beserta ajudannya menuju Bandara Ahmad Yani, dan beliau tetap menolak pengawalan yang disediakan oleh Bupati Semarang. Kami bertiga saja menuju Bandara, mampir makan siang lagi dan bayar masing-masing.

Saat ini nama beliau kembali jadi pemberitaan, karena beliau memutuskan untuk menjadi pengacara Bambang Triatmojo atas kasus bernilai ratusan milyar. Menurut saya sih biasa saja, karena memang secara profesional, pak Busyro adalah seorang pengacara dengan kode etik siap membela siapa saja.

Retno Listyarti, M.Si (Komisioner KPAI)

Setelah selesai acara, jika masih ada waktu saya biasa mengajak para narasumber kulineran atau jalan-jalan ke toko oleh-oleh. Waktu itu bu Retno telah selesai di sebuah acara di Klaten, dan jadwal penerbangan pulang ke Jakarta via Bandara Adisucipto Yogyakarta sore hari sekitar jam 18.00. 

Kami makan siang berdua di Klaten,  beliau bercerita banyak tentang perjuangannya di pengadilan menghadapi tuntutan pengacara Pak Akbar Tanjung atas buku yang bu Retno Tulis, yaitu buku Tata Negara, karena waktu itu beliau seorang guru mata pelajaran tata negara dan penulis bukunya.

Sambil menunggu penerbangan pulang saya tawarkan ke beliau untuk jalan-jalan ke malioboro dan pusat oleh-oleh Jogja di pathuk, tapi beliau menolak. Kalau pak Thomas mau memberikan oleh-oleh ke saya, antar saja saya ke kawasan Shoping Centre dekat Malioboro, di sana banyak toko buku, mending buku saja yah, katanya. Dan benar, beliau saya traktir buku-buku yang beliau pilih sendiri, satu tas penuh buku tentang tata negara, filsafat, ekonomi dan komik/novel untuk anaknya!

Saat ini beliau menjabat sebagai Komisioner KPAI, dengan segala profesionalitas dan kontroversinya.

Prof. Mudrajad Kuncoro, PH.D (Profesor Ekonomi UGM, Rektor Universitas Trilogi)

Sebagai seorang guru besar ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), beliau sangat humble, tetapi berkelas.

Sambil mengutak-atik bahan paparan seminar besok paginya di salah satu perguruan tinggi, saya menemani ngopi di atas jembatan penghubung mall di Simpang Lima Semarang. Suasana malam membawa kami ngobrol tentang pembangunan ekonomi Indonesia dan perkembangan bisnis saat itu. Beliau sampaikan bahwa UMKM dan Koperasi adalah penguat pondasi ekonomi Indonesia. Dan betul memang, ketika krisis berjalan, jutaan UMKM sangat membantu perekonomian kita, sayangnya koperasi belum begitu tampak kinerja nyatanya bagi ekonimi kita.

Beliau adalah seorang ekonom besar, yang beberapa tahun menyumbangkan pemikirannya ke beberapa pemimpin tertinggi negeri ini. Pernah ditawari utnuk menjadi pembantu Presiden, tetapi beliau menolak karena lebih mencintai dunia pendidikan daripada pemerintahan.

Saat ini beliau menjabat sebagai Rektor Universitar Trilogi, selain masih mengajar sebagai Profesor Ekonomi di UGM.

Prof. Dr. Dr. med. AB. Susanto, SE, MA, CPM (Chairman The Jakarta Consulting Group)

Selesai acara di Unika Soegijapranata, seperti biasa, kami kulineran di Semarang. Bersama asistennya yang cantik, kami bertiga, saya pak AB Susanto dan mbak Monic menuju Sate Buntel 29 yang memang nikmatnya legendaris. Saya masih ingat, takjub melihat beliau sangat menikmati sate buntel, sate kambing dan tongseng kambing.

Padahal waktu itu untuk berjalan saja harus memakai tongkat dan kadang dituntun. Bapak masih makan daging kambing? Jawabnya, Pak Thomas, saya masih makan apa yang saya pingin makan. Kolesterol dan dan kawan-kawannya hanya ada di Lab saja kan? he2. Tetapi pesan beliau, asal jangan terlalu dan terus menerus.

Sebagai penulis buku-buku Leadership dan kewirausahaan untuk para mahasiswa dan umum, beliau selalu meluruskan ucapan ketika ada orang yang menyebutkan kata entrepreneurship. Yang benar pengucapannya adalah "onto p'r'e ne'r' s'h'ip" (en*tre*pre*neur*ship), yang selalu teringat di benak saya ketika nama pak AB muncul di berita yang saya baca. Dan beliau sampaikan pesan ke saya, jika mau menjadi wirausahawan harus out of the box, apalagi menghadapi perubahan sangat cepat ke depan, itu sekitar 8 tahun lalu, dan kini terbukti.

Saat ini, tercatat sudah 35 tahun 9 bulan beliau menjabat sebagai Chairman The Jakarta Consulting Group.

Masih ada beberapa orang hebat lagi yang pernah "saya ajak" ngopi, sarapan, makan siang, dan bahkan makan malam bersama, untuk bahan tulisan selanjutnya he2.

Saya berharap bisa ngopi bareng Prof. Rhenald Kasali, Ph.D, yang juga seorang guru besar bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Saya adalah penggemar berat serial buku tulisan beliau tentang "Disrupsi" dan rumah perubahannya. Semoga bisa terwujud, Amin.

O yah, kalau ada yang nanyain dessert cheesecake yang sedang dinikmati anak laki-laki saya, 

bisa lihat-lihat dulu di Instagram mamanya: @trifle.desset.bandung yah.

Terimakasih. Tetap sehat dan semangat!

Senin malam 28092020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun