Saat ini Jutaan orang di Indonesia adalah pengguna jasa pengiriman barang/kurir swasta, maupun kurir plat merah milik pemerintah. Â Saya adalah salah satunya, sejak membuka toko online tahun 2014 sampai sekarang, tidak akan pernah lepas dari interaksi dengan jasa pengiriman barang ini. Dulu hanya 2-3 nama besar yang menguasai industri jasa pengiriman barang di Indonesia, diluar yang plat merah milik pemerintah.
Mau tidak mau, hanya pilihan itu yang selalu kami pakai untuk mengirim barang pesanan pelanggan ke seluruh Indonesia. Kami sangat beruntung saat ini sudah ada perusahaan jasa pengiriman yang telah melakukan inovasi tehnologi dan mempermudah konsumen mengirim barang tanpa harus datang ke kantor perwakilannya. Cukup lakukan order via smartphone, simple sekali. Meminjam istilah Prof. Renald Khasali, disrupsi sudah memasuki semua lini bisnis dan usaha manusia, termasuk jasa pengiriman barang/Logistik.
Dikutip dari Wikipedia, disrupsi adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut. Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara yang tak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama. Dan akhirnya pada era yang terjadi saat ini,disrupsi telah melakukan perubahan berbagai sektor akibat digitalisasi dan "Internet untuk Segalanya".
Saya masih ingat benar saat ada pekerjaan di Kota Bekasi, melewati jalan samping Kalimalang, sekitar bulan Desember tahun 2016, di sepanjang jalan ada neon box/baliho dengan foto Deddy Corbuzier dan logo J&T Express. Awalnya saya masih belum ngeh ini mau launching produk apa?
Karena terus terang, saya hanya mengenal 2-3 jasa pengiriman yang ada saat itu. Akhirnya setelah tahu ini adalah jasa pengiriman, sangat wow dengan cara berpromosi dan launching perusahaannya. Cukup Out of the box, dan membuat penasaran. Menurut saya cara promosi dan pre launchingnya keren dan sangat berhasil.
Yang lebih hebat lagi, J&T Express langsung berani head to head dengan sang penguasa pasar jasa pengiriman saat itu. Di setiap ruko dekat perumahan, langsung ada kantor perwakilannya. Dan dengan usia yang sangat muda J&T Express telah berhasil mampu mensejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan ekspedisi besar di Indonesia, bahkan melampauinya.
Bagaimana tidak, belum genap berumur dua tahun, J&T Express sudah mampu menjangkau seluruh areal di Indonesia. Tahun 2015 saja saat mulai beroperasi pada bulan September, dimana saat itu sudah memiliki 1.025 cabang di Indonesia, sepuluh ribu Sprinter (kurir), dan 1.000 unit mobil di seluruh Indonesia. Cepatnya perkembangan ini tidak lepas dari pengaruh founder J&T Express Jet Lee.
Gebrakan saat awal saya ingat betul, ada free ongkir bagi pembeli di Shopee dan Bukalapak. Lapak Online saya dan tentu Lapak-lapak lainnya langsung kebanjiran pesanan, efeknya sangat luar biasa menaikkan omzet penjualan kami. Pelayanannya pun prima luar biasa, dengan sisitem jemput paket ke tempat penjual, ini benar-benar terobosan baru menyongsong Logistik di Era Industri 4.0.
Selama ini belum ada yang seberani J&T Express melakukannya, kalaupun ada yang berani, hanya pengikut saja, dan lebih banyak keluhannya karena paket lama/hilang/rusak diterima pelanggan. Sangat berbeda dengan J&T Express yang sampai hari ini masih melakukan service pelayanan prima kepada pelanggannya, termasuk toko online saya.
Yang lebih hebat lagi, J&T Express telah menjalin relasi dengan beberapa pihak untuk meningkatkan kinerja pelayanannya kepada konsumen. Saya mencari data dari beberapa sumber dan mendapatkan data beberapa kerja sama J&T Express dengan perusahaan lainnya:
Berafiliasi dengan Garuda Indonesia Cargo untuk pengiriman lewat udara.