Mohon tunggu...
thomas edison soinbala
thomas edison soinbala Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Jika kemarin adalah luka, maka usahakan agar hari ini adalah obatnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Elisabeth Memilih Mati

2 Juni 2024   01:07 Diperbarui: 2 Juni 2024   01:35 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

//

saya menghentikan Elisabeth dari usahanya membunuh dirinya

kini sepenggal nyawa merindukan saya,

mengangkat embun pagi perlahan dan mengusap denyut

dalam hembusan napasnya

//

tidak bisa saya pastikan

berapa lama lagi saya menempatkannya di sini, di bawah.

memeluknya, melumurinya dengan minyak dan merawat nafasnya

sebab dendam kesumat yang dilinting di malam hari

tak mampu dilenyap-sertakan dengan lenyapnya embun di dalam, sebelum keluar di dalam

atau di luar

//

mendadak saya menggabut dalam kamar

setelah lama memeluk Elisabeth

agar tak lekas lelah menjaga nafasnya sebab untuk "sudah"

tidak mendapat tempat dalam proses menghapus embun

//

nyonya malaikat maut bukan?

tunggu sebentar.

Elisabeth masih di bawah. Masih belum saya bebaskan.

anda tahu, euthanasia itu tidak baik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun