Dalam teologi Kristen, terdapat berbagai pandangan mengenai bagaimana kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia berinteraksi:
1.Calvinisme: Menekankan kedaulatan Allah secara mutlak, menyatakan bahwa Allah telah menetapkan segala sesuatu yang terjadi, termasuk pilihan-pilihan manusia. Calvinis percaya bahwa kehendak bebas manusia berada dalam batas-batas rencana Allah yang telah ditentukan.
2. Arminianisme: Menekankan kehendak bebas manusia, menyatakan bahwa Allah mengizinkan manusia untuk membuat pilihan yang benar-benar bebas dan bertanggung jawab. Arminian percaya bahwa Allah merespon pilihan-pilihan manusia tanpa menentukan setiap detail.
3.Molinisme: Menggabungkan elemen dari kedua pandangan di atas, menyatakan bahwa Allah memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang semua kemungkinan pilihan manusia (pengetahuan tengah), dan melalui pengetahuan ini, Allah mengatur dunia sedemikian rupa sehingga kehendak bebas manusia tetap terjaga dalam kedaulatan-Nya.
Kesimpulan.
Kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia merupakan dua pilar penting dalam iman Kristen. Meskipun keduanya tampak kontradiktif, berbagai tradisi teologis Kristen telah mengembangkan cara-cara untuk memahami bagaimana keduanya dapat saling hidup berdampingan dalam harmoni. Namun satu hal yang harus di yakini dan di pahami bahwa sebagai orang percaya Kehendak bebas manusia harus tetap berada pada control Kedaulatan Allah. Pada akhirnya, kedua konsep ini mengarah kepada pengakuan akan misteri Allah yang melampaui pemahaman manusia, sambil tetap memberi ruang bagi tanggung jawab manusia dalam rencana ilahi. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H