Mohon tunggu...
Thomas Aristiawan
Thomas Aristiawan Mohon Tunggu... Petani - Salah Satu Staf di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Seorang manusia biasa yang berusaha hidup lebih baik untuk menjadi baik sesuai kehendak Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kedaulatan Allah dan Kehendak Bebas Manusia dalam Pandangan Iman Kristen

4 Juni 2024   11:36 Diperbarui: 4 Juni 2024   11:40 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam teologi Kristen, terdapat berbagai pandangan mengenai bagaimana kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia berinteraksi:

1.Calvinisme: Menekankan kedaulatan Allah secara mutlak, menyatakan bahwa Allah telah menetapkan segala sesuatu yang terjadi, termasuk pilihan-pilihan manusia. Calvinis percaya bahwa kehendak bebas manusia berada dalam batas-batas rencana Allah yang telah ditentukan.

2. Arminianisme: Menekankan kehendak bebas manusia, menyatakan bahwa Allah mengizinkan manusia untuk membuat pilihan yang benar-benar bebas dan bertanggung jawab. Arminian percaya bahwa Allah merespon pilihan-pilihan manusia tanpa menentukan setiap detail.

3.Molinisme: Menggabungkan elemen dari kedua pandangan di atas, menyatakan bahwa Allah memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang semua kemungkinan pilihan manusia (pengetahuan tengah), dan melalui pengetahuan ini, Allah mengatur dunia sedemikian rupa sehingga kehendak bebas manusia tetap terjaga dalam kedaulatan-Nya.

Kesimpulan.

Kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia merupakan dua pilar penting dalam iman Kristen. Meskipun keduanya tampak kontradiktif, berbagai tradisi teologis Kristen telah mengembangkan cara-cara untuk memahami bagaimana keduanya dapat saling hidup berdampingan dalam harmoni. Namun satu hal yang harus di yakini dan di pahami bahwa sebagai orang percaya Kehendak bebas manusia harus tetap berada pada control Kedaulatan Allah. Pada akhirnya, kedua konsep ini mengarah kepada pengakuan akan misteri Allah yang melampaui pemahaman manusia, sambil tetap memberi ruang bagi tanggung jawab manusia dalam rencana ilahi. Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun