Mohon tunggu...
Thomas Aeron Hans Gunawan
Thomas Aeron Hans Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Agroteknologi - Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW

Pemula dalam menulis, terus menggali

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Ngawu-awu: Menabur Benih di Atas Tanah Kering dan Kaitannya Dengan Pertanian Berkelanjutan

30 Oktober 2024   02:52 Diperbarui: 30 Oktober 2024   02:59 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Menabur Benih

   Setelah tanah siap, benih-benih padi ditaburkan di atas tanah. Proses ini dilakukan secara serentak oleh para petani, terkadang disertai doa dan harapan agar musim hujan membawa kesejahteraan dan panen berlimpah.

4. Pengawasan Awal

   Sebelum hujan turun, petani menjaga area tanam agar tetap bersih dari gulma. Begitu hujan datang, tanah yang telah disiapkan mulai menyerap air, dan benih pun akan segera berkecambah.

5. Perawatan Setelah Hujan

   Setelah hujan turun, para petani mengamati pertumbuhan bibit dan memastikan semua tumbuh dengan baik. Ini adalah tahap lanjutan untuk menjaga agar lahan tetap terjaga hingga masa panen.

Ngawu-awu dalam Pilar Pertanian Berkelanjutan

Sebagai bagian dari kearifan lokal, Ngawu-awu berperan penting dalam mendukung konsep pertanian berkelanjutan yang berlandaskan tiga pilar utama: lingkungan, ekonomi, dan sosial-budaya.

- Lingkungan

  Dengan menabur benih sebelum musim hujan tiba, Ngawu-awu memanfaatkan air hujan sebagai sumber pengairan alami. Praktik ini mengurangi ketergantungan pada irigasi buatan, menjaga keseimbangan alam, dan mempertahankan kesuburan tanah secara alami.

- Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun