Apalagi? Alasan berat dan tingginya beban ekonomi sering menjadi topi kendali. Rasanya juga tidak, jauh sebelum masa pandemi kita telah mengalami "kesulitan" hal yang sama? Iya, ketidaktaatan warga dalam hidup bersama. Sebagai bangsa, kita terpuruk dan kesulitan menemukan jati diri. Entah mau mencari rasionalisasi apalagi.
Barangkali, kita merasa tidak pernah memiliki atau menjadi bagian dari aturan main (outsider) di negeri ini? Rasa getir terus terjadi tatkala atas nama kemanusiaan sekalipun (keselamatan keluarga dan anggota keluarga sendiri) masih minim untuk membuat kita mengerti. Entah, harus dengan bahasa apalagi kita membangun negeri yang katanya memiliki jati diri.
Aturan main memang bukan soal tata tertib semata. Bukan pula soal administrasi setiap akreditasi, meski sialnya yang seperti itu lebih menjadi potret diri dan kebanggaan hati suatu institusi.Â
Ini soal kebiasaan dan pembiasaan nilai-nilai kehidupan yang harus diperjuangkan dengan kreasi oleh sekolah kini dan setiap hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H