Namun, sarannya tidak ditindaklanjuti. Pemerintah Konoye runtuh pada bulan berikutnya ketika militer Jepang menolak penarikan semua pasukan dari China.
Tawaran terakhir Jepang yang disampaikan pada 20 November, menawarkan untuk menarik diri dari Indochina selatan dan menahan diri dari menyerang Asia Tenggara selama Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda memasok satu juta galon bahan bakar penerbangan, mencabut sanksi mereka terhadap Jepang, dan menghentikan bantuan ke Tiongkok.
Proposal balasan Amerika pada 26 November (27 November di Jepang), catatan Hull mengharuskan Jepang sepenuhnya mengevakuasi China tanpa syarat dan menyimpulkan pakta non-agresi dengan kekuatan Pasifik. Pada 26 November di Jepang, sehari sebelum pengiriman catatan, gugus tugas Jepang meninggalkan pelabuhan menuju Pearl Harbor.
Baca: Pearl Harbor dan "Denial" yang Mengubah Dunia
Datangnya Waktu Menyerang
Pada tanggal 26 November 1941, enam kapal induk Jepang—Akagi, Kaga, Sōryū, Hiryū, Shōkaku, dan Zuikaku—berangkat dari Teluk Hittokapu dalam perjalanan ke posisi barat laut Hawaii berniat menerbangkan 408 pesawatnya untuk menyerang Pearl Harbor. Pesawat tempur tersebut terdiri dari 360 pesawat untuk dua gelombang serangan dan 48 pesawat untuk patroli udara tempur defensif, termasuk sembilan pesawat tempur dari gelombang pertama.
Gelombang pertama akan menjadi serangan utama, sedangkan gelombang kedua untuk menyerang kapal induk sebagai target utama dan kapal penjelajah sebagai target kedua, dengan kapal perang sebagai target ketiga.
Gelombang pertama membawa sebagian besar senjata untuk menyerang kapal-kapal besar. Sebelum serangan dimulai, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang meluncurkan pesawat pengintai dari kapal penjelajah Chikuma dan Tone dengan perintah untuk melaporkan komposisi dan lokasi armada Amerika Serikat.
Namun, serangan tersebut dimulai sebelum pemberitahuan bisa disampaikan. Tokyo mengirimkan pemberitahuan 5000 kata dalam dua blok ke Kedutaan Besar Jepang di Washington, tetapi mentranskripsikan pesan membutuhkan waktu terlalu lama bagi Duta Besar Jepang untuk menyampaikannya sesuai jadwal. Deklarasi perang dicetak di halaman depan surat kabar Jepang pada edisi malam tanggal 8 Desember (akhir 7 Desember di Amerika Serikat), tetapi tidak dikirim ke pemerintah Amerika Serikat hingga sehari setelah serangan.
Dampak Serangan
Dampak dari serangan mendadak Jepang ke Pearl Harbor adalah delapan kapal tenggelam, sebelas kapal rusak, satu kapal kandas, 188 pesawat hancur, 155 pesawat rusak, 2345 militer dan 57 sipil tewas, 1247 militer dan 35 sipil terluka. Untuk membangun mental kembali, 131 tanda jasa diberikan kepada prajurit Amerika yang menjadi korban serangan di Pearl Harbor. Selain itu, penghargaan militer khusus, Pearl Harbor Commemorative Medal diberikan kepada semua veteran militer penyerangan.
Sehari setelah serangan tersebut, Roosevelt menyerukan deklarasi resmi perang terhadap Kekaisaran Jepang. Kongres mengabulkan permintaannya kurang dari satu jam kemudian. Pada tanggal 11 Desember 1941, Jerman dan Italia mengumumkan perang terhadap Amerika Serikat. Kongres mengeluarkan deklarasi perang melawan Jerman dan Italia pada hari yang sama. Sedangkan Inggris menyatakan perang terhadap Jepang sembilan jam sebelum Amerika Serikat melakukannya. Selama perang, Pearl Harbor sering digunakan dalam propaganda Amerika.