Dan apakah jawaban anda:
1. Penting banget
2. Biasa aja
3. Bodo amat
4. Lumayan
5. Ehmmm (Bergumam)
Ya saya membayangkan jawaban seperti itu yang mungkin keluar kalau tanya orang secara random.
Topik ini saya angkat karena ada beberapa berita yang cenderung pro dan kontra sama beberapa kebijakan yang dianggap menguntungkan Ojek Online. Ada media yang menganggap kenapa hanya Ojol yang dapat diskon pembelian BBM misalnya atau cicilan motor, atau BLT dll.. ada juga media yanh menganggap wajar karena berjasa di masa wabah.. apa semua sependapat?
Saya cek ada total 8 bantuan resmi yang terpantau (belum dihitung bantuan lain) yang diapatkan sekitar 4 juta Ojol di Indonesia selama masa wabah (saya rangkum dari katadata.co.id)
1. Bantuan Langsung Tunai  (BLT)
Sumber dana desa.
April- Juni 2020
Rp 600 rb per orang per bulan
2. Kartu Pra KerjaÂ
Pendaftaran dibuka 30x tiap minggu sampai akhir november 2020
Peserta terpilih dapat  Rp 3,55 jt per orang, rincian 1 juta pelatihan, 600 rb diberikan tiap bulan selamat 4 bulan, sisa 150 rb untuk survey kerja yang dibayar langsung ke lembaga pelatihan
3. Bantuan Gojek dan Grab
Per 21 April Grab mengeluarkan 161 Miliar dan Gojek 100 Miliar untuk meringankan bencana Corona ini bagi Mitranya
4. Penghentian cicilan
Operator menghapuskan cicilan premi asuransi, kredit kendaraan dan lainnya
5. Paket sembako
Contohnya Gojek melalui Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) dan Alfamart memberi voucher 100 rb untuk mitra pengemudi. Grab melalui Tokopedia dan OVO memberi paket sembako
6. Makanan gratis
Ada  voucher makan dari Operator yang dibagikan untuk mitra namun belum merata seluruh daerah. Juga dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang menggandeng Komunitas Warteg Nusantara, sementara total 50 warteg di daerah Jabodetabek
7. Voucher operator Telkomsel
Ada voucher gratis pulsa untuk Ojol
8. Pertamina
Ada cashback 50% dengan maksimal nilai 15 ribu per hari bagi 10 ribh pengemudi ojok setiap harinya. Selama tiga bulan
Hal ini sesuai dengan prinsip yang kuat membantu yang lemah (cek artikel saya di kompasiana tiga sadar membuat stabil).Â
Pertanyaannya kenapa Ojol?
Saya dalam sebulan apabila dirata-rata menggunakan Ojol sehari 1x, belum lagi orang lain. Layanan antar jemput, makanan minuman, kirim barang, belanja obat, Pijat, cuci mobil itu yang saya gunakan. Semuanya membantu. Jangan salah paham, saya bukan marketing dari salah satu operator tersebut, anda bisa uninstall aplikasi kalau tidak menggunakan.Â
Tapi membayangkan barang saya tertinggal di kantor (ini pernah kejadian) agenda, charger, tempat makan, kalau misal harus diambil apa saya harus kembali ke kantor.. kalau jauh tentu tidak, kalau minta tolong teman/rekan apa mau, jadi ojol lah penyelamatnya, belum lagi lapar malam hari yang sering sekali terjadi, yang mau layani ya ojol, beli obat di apotik yang kebetulan ada obat rutin buat anak yang harus saya beli, ojol membantu sekali dan lainnya lagi. Artinya kehidupan kita itu masih berjalan, tidak bingung pasif dirumah, keluar takut pula.
Dalam sebuah kesempatan, saya pernah ke kantor dan ngbrol dengan driver ojol mobil, sia rupanya mantan manager wilayah, dan belum ada kerja lagi untuk orang seusianya tapi berbulan bulan dapur masih bisa mengepul dari hasil Ojol ini. Pernah juga ex karyawan bank, ex pabrik, ex pengusaha, bapak rumah tangga, dengan umur yang tidak muda lagi itu dapurnya masih tetap hidup gara-gara hasil Ojol. Wow, takjub juga
Saya sebenarnya tahun 2019 pernah kerja sampingan Ojol car. Keluar cari penumpang di atas jam 20.00 (saaat anak tidur) dan pulang jam 24.00. Saya incar pekerja yang pulang dari Mall, yang lembur. Atau periode Pk 04.00-08.00 pagi saat sabtu minggu, yang saya incar orang yang ke bandara. Ini berjalan 5 bulan sebelum saya pindah kerja ke Makasaar.Â
Pendapatan memang ada dari Ojol, hanya seadanya karena jarang tutup poin karena durasi waktu saya bekerja tidak bisa lama. Saya menikmati ketemu orang baru, bahkan menemui jalan-jalan yang seumur hidup saya tidak pernah saya lewati, belum lagi jalan yang aksesnya aneh, tidak beraturan membuat geleng-geleng kepala. Tapi setelah 5 bulan sudh tidak aktif lagi. Salut pejuang jalanÂ
Yang saya rasakan, Ojol tidak sekedar urusan transport saja. Tapi urusan mencapai tujuan, sambung menyambung aktivitas hidup. Mengantar makanan satu keluarga, antar orang inadah, antar orang ke acara kawinan, antar ke rumah sakit, antar obat, buku sekolah anak, keperluan kantor, barang penting yang tertinggal, dan sebagainya. Kami merasa bermanfaat bagi orang lain. Tidak hanya berputar di istilah Ojek, Operatornya yang punya Menteri saat ini, sahamnya punya asing, dan lain lain natasi yang bikin ciut semangat.
Kesimpulan saya.. bantuan itu layak mereka dapat. Tugas mereka tidak sepele. Konektivitas hidup tidak bicara soal signal telepon genggam saja tapi lebih dari itu.
Saat ini banyak depot, resto, pengusaha makanan rumahan, butik, toko retail, dan sejenisnya yang masih tetap hidup gara-gara Ojol.. Maukah kita mematikan peran mereka? Itu versi saya, bagi yang tidak berkenan boleh uninstall aplikasinyaÂ
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H