Mohon tunggu...
Thomas UmbuJoka
Thomas UmbuJoka Mohon Tunggu... Penulis - Pribadi.

THOMAS UMBU JOKA

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sirih dan Pinang Sajian Khas Orang Sumba

28 Mei 2019   18:44 Diperbarui: 28 Mei 2019   20:12 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
siri pinang kapur dan karera(sumber Gambar THOMAS UMBU JOKA)

Sejarah dari pada orang sumba menjadikan sirih dan pinang sajian khas dalam keseharian, saat kita mengkomsumsi sirih dan pinang kita harus menggunakan Kapur batu yang dibuat bubuk sebagai penetral, Kapur  ini terbuat dari batu puti yang kusus diracik oleh masyarakat orang sumba sehingga kapur ini terlihat alami tanpa campuran zat kimia dan lain-lain, kapur ini diracik seperti bubuk halus.  Namun tidak kesaharian saja, siri dan pinang dipergunakan dalam urusan adat istiadat dan urasan kedukaan atau berduka bagi masyarakat dalam lingkup 4 kabupaten tersebut.

 Siri dan pinang ini suda mendara daging dalam Tubuh orang Sumba khususnya mengapa saya sebagai penulis menyimpulkan hal ini, karena dalam keseharian orang sumba tanpa mensajikan sirih dan pinang terasa ada yang kurang nikmat. Sirih dan pinag ini biasa dikomsumi oleh kaum wanita dan tidak menutup kemungkinan kaum pria juga, sirih dan pinang sering dipergunakan jika ada seseorang yang berkunjung kerumah, sajian yang pertama dikasi kepada Tamu tersebut ialah siri dan pinang sebagai sambutan selamat datang.

Dalam urusan Adat istiadat siri dan pinang ini tetap diproritaskan, karena dalam urusan Adat masyarakat Sumba umum tetap menggunakan sirih dan pinang sebagai Simbol dalam meminang seseorang karena sirih dan pinang dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai simbol dalam meminang mempelai wanita dan pria. Dalam urusan adat tersebut sirih dan pinang tetap dikomsumsi sebagai sajian ucapan selamat datang.

Dalam urusan kedukaan atau berduka siri dan pinang ini tetap diproritaskan sebagai sajian selamat datang kepada tamu yang akan memberikan bela sungkawa. Sirih dan pinang ini dipercaya sebagai simbol memberi penghormatan kepada leluhur dan arwah orang mati. Sirih dan pinang sering juga dipergunakan sebagai sesajen dikubur-kubur orang mati, karena dipercaya dengan memberi sesajen tersebut sama dengan kita menghormati para pendahulu kita.  Sunggu unik dan terlihat ane namun ini benar-benar terjadi khususnya dimasyarakat Sumba.

Karena siri dan pinang suda menjadi kebutuhan pokok setelah makanan seperti beras, maka hal ini peluang bagi pebisnis untuk mencari nafkah. Bahkan ada yang bisa menghidupi keluarganya dari hasil penjulan siri pinang.  Oleh karena itu sungguh kayanya Negara kita ini akan Budaya dan Tradisi. 

Saya tidak ada hentinya-hentinya sebagai Jiwa Muda janga pernah berhenti promosikan Budaya kita ini. Alangkah lebih baiknya kita Anak Muda bergerak dari satu anak tanggah secarah perlahan-lahan. Saya sebagai penulis mempunyai keterbatasan namun itu tidak menutup kemungkinan saya untuk Bergerak mempromosikan BUDAYA ini. Salam Satu Tanah SUMBA-Salam Jiwa Muda. Salam Sejahtera.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun