Rezeki adalah sebuah kenikmatan, keberkahan, karunia yang diberikan oleh Allah Swt pada semua makhluknya termasuk manusia. Ditinjau dari bentuknya rezeki dibagi menjadi dua macam, yakni material dan non material. Yang bersifat material seperti halnya uang, mobil, rumah, dan lain-lain. Sedangkan yang bersifat non material seperti ketenangan jiwa, kesehatan, dan lain-lain.
      Jika kita merujuk pada pendapat Imam Malik yang mengatakan : bahwa sesungguhnya rezeki itu datang tanpa sebab, cukup dengan bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan rezeki. hal ini sesuai dengan suatu keadaan ketika bayi yang masih berada dalam kandungan ibunya, ia akan memperoleh rezeki melalui darah haid yang tidak dikeluarkan oleh ibunya, yang menjadikanya sebuah sumber kehidupan bagi bayinya.
      Namun jika kita merujuk pada pendapat Imam Syafi'i yang mengatakan : Jika seekor burung tidak keluar dari sangkarnya, bagaimana mungkin ia mendapat rezeki. kemudian mengenai pendapatnya Imam Syafi'i pergi jalan-jalan dan melihat sekelompok petani sedang memanen buah anggur. kemudian beliau membantu mereka, Setelah pekerjaannya selesai, Imam Syafi'i menerima imbalan berupa beberapa ikat buah anggur. Artinya menurut Imam Syafi'i rezeki itu harus dijemput melalui usaha, kerja keras dan penuh semangat.
      Dari adanya pendapat kedua Imam besar tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa datangnya rezeki cukup dengan bertawakal kepada Allah dan juga perlu adanya upaya-upaya tertentu untuk mendapatkanya (bekerja). Namun, perlu kita ketahui bersama bahwa Allah akan memberikan rezeki kepada hambanya melalui banyak jalan dan cara yang telah dijanjikan dalam Al-Qur'an. Berikut ini jenis cara atau jalan Allah memberikan rezekinya kepada manusia :
1. rezeki yang memang telah dijamin dan ditentukan oleh Allah SWT. rezeki ini disebutkan dalam Q.S Hud ayat 6 :
Artinya: Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhul mahfudz).
2. rezeki yang diberikan oleh Allah SWT karena kita bekerja atau berusaha. Hal ini disebutkan dalam Q.S An-Najm ayat 39 :
Artinya: bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.
3. rezeki yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita karena kita banyak bersyukur. Hal ini disebutkan dalam Q.S Ibrahim ayat 7 :
Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmatku, sesungguhnya azabku benar-benar sangat pedih.
4. rezeki yang kita dapat dari arah yang tidak di sangka-sangka. Hal ini disebutkan dalam Q.S At-Thalaq ayat 2-3 :
Artinya: Barang Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya Sesungguhnya Allah lah yang menuntaskan urusannya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.
5. rezeki yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita karena kita banyak beristighfar kepadanya. Â Hal ini disebutkan dalam Q.S Nuh ayat 10-11 :
Artinya: Lalu, aku berkata (kepada mereka), Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kamu memohon ampun,) niscaya dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,
6. rezeki yang didapat dari adanya ikatan pernikahan. Hal ini disebutkan dalam Q.S An-Nur ayat 32 :
Artinya: Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-nya. Allah Maha Luas (pemberian-nya) lagi Maha Mengetahui.
7. rezeki yang didapat dari sebab adanya anak-anak kita. Rezeki ini disebutkan dalam Q.S Al-Isra ayat 31 :
Artinya: Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar.
8. rezeki yang kita dapatkan karena sebab banyak bersedekah. Sebagaimana disebutkan dalam Q.S Al-Baqarah ayat 261 :
Artinya: Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti orang-orang yang menabur sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
      Maka untuk menjemput rezeki, perlunya kita untuk tidak terlalu berobsesi. Artinya berusaha sekuat tenaga dan selebihnya kita pasrakan pada Allah SWT. Kemudian dapat juga kita menggunakan metode atau cara untuk menjemput rezeki kita, baik dengan bekerja, bersyukur, dengan memperbanyak istighfar, menikah, banyak bersedekah dan lain sebagainya. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Al-Thabrani, Rasulullah SAW bersabda :
Artinya: Wahai Aisyah, halangilah dirimu dari neraka meskipun dengan sebiji kurma, karena hal itu bisa menutupi orang lapar dari kelaparan. (HR Thabrani)
#Semoga Bermanfaat
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H