Mohon tunggu...
Tholut Hasan
Tholut Hasan Mohon Tunggu... Guru - Maaf

Maaf

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Gunung Qaf

16 Juni 2019   07:30 Diperbarui: 16 Juni 2019   07:36 3475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sebagai Mukmin Kamil, diwajibkan percaya akan hal-hal ghaib, seperti surga dan neraka. Di Dunia ini, banyak mengandung perkara ghaib, seperti contoh gunung yang bernamakan Qaf sebagaimana dalam surah al-Qaf. Lebih jelasnya teringkas dalam tulisan ini.

Dalam kitab Tafsir as-Shawi Qaf adalah satu gunung yang mengitari luasnya bumi, terbuat dari zamrud hijau yang menyebabkan langit berwarna hijau. Gunung ini ghaib, dengan artian tidak bisa dilihat orang awam. Hanya orang pilihan saja yang bisa melihatnya.

Diceritakan, bahwa raja Dzul Qarnain pernah bertemu dengan gunung Qaf. Pertemuan itu membuat raja Dzul Qarnain ingin mengetahui banyak tentang rahasia Allah.

"Siapa anda?" sapa Dzul Qarnain.

"Aku adalah Qaf" jawab Qaf.

"Gunung apa yang ada disekitarmu?"

"Adalah bukit. Tidak ada kota di dalamnya selain perbukitan. Jika Allah hendak menggoncangkan bukit itu, maka Allah memerintahku untuk menggoyangkan badanku, seketika bukit juga ikut goncang dan bumi juga ikut goncang."

Kemudian, Dzul Qarnain menanyakan hal lain tentang keagungan Allah? Kata Qaf, "Tuhan kita sangatlah agung. Di belakangku ada sebuah hamparan tanah yang sangat luas sejauh perjalanan 500 tahun perjalanan. 

Setiap 500 perjalanan akan menemukan gunung salju. Jika gunung salju tidak ada, niscaya bara api neraka akan semakin panas.

Dalam perbincangan penulis dengan kepala kamarnya, bahwa al-Quran merupakan kalamullah tanpa huruf dan suara. Kita sudah tahu bahwa kalamullah itu qdim. Kemudian Allah menurunkan kalamnya ke Lauh Mahfudh

Awalnya, al-Quran turun ke Lauh Mahfudh dari Allah. Diceritakan bahwa al-Quran yang ada di Lauh Mahfudh setiap huruf besarnya seperti gunung Qaf.

Dari keterangan di atas, agaknya bisa membuat kesimpulan, bahwa bumi yang kita injak sekarang ini, yang sangat luas, adalah dikelilingi oleh sebuah gunung yang sangat besar. Gunung tersebut hanya bisa di lihat oleh orang-orang pilihan Allah.

Selain itu memberikan pemahaman, akan sangat kecilnya bumi dan begitu sangat kecilnya kita sebagai hamba Allah yang hidup di dalamnya.

Jadi, secara tersirat yang bisa penulis simpulkan di sini, bahwa tidak sepantasnya kita memiliki sifat sombong, karena begitu besar dan agung zat Allah. Jika kita mengingat akan kekuasaan Allah, maka akan tumbuh di hatinya sifat taqwa dan jauh dari sombong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun