Mohon tunggu...
hidayat shodiq
hidayat shodiq Mohon Tunggu... -

dari sleman yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Menghilangkan Stres

5 Maret 2015   18:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Begitu banyak manfaat dari silaturrahmi yang akan kita dapatkan, apalagi yang dikunjungi adalah para waliyullah atau para ulama. Tidak diragukan lagi pasti banyak limpahan barokah yang kita dapatkan.

Ketiga, memperhatikan perkataan hukama. Hukama adalah orang yang cerdik dan pandai dalam urusan agama(ulama). Atau dapat kita artikan dengan aktif mengikuti kajiannya para ulama, orang kita menyebutnya dengan pengajian. Baik pengajian mingguan, lapanan atau pada hari besar islam. Apalagi yang menyampaikan tausiyah adalah orang-orang pilihan para kyai dan ulama yang tidak diragukan kemampuan dan kefaqihannya seperti para awliya atau waliyullah.

Secara bahasa kata al-walii berasal dari kata dasar al-walaayah yang artinya cinta dan kedekatan. Lawan kata dari kata al-walaayah adalah al-‘adaawah yang artinya permusuhan. Orang yang taat kepada Allah disebut wali Allah, karena kedekatannya dengan Allah melalui ibadah yang dia lakukan dan ketundukannya untuk berusaha mengikuti semua aturan Sang Pencipta.

Allah ta’ala telah menjalaskan batasan, siapakah wali Allah yang sesungguhnya. Dalam al Qur’an surat Yunus ayat 62-63, Allah telah menjelaskan definisi wali Allah,

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ . الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

“Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati – jaminan masuk surga – (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.”

Dari sini semakin jelas, bahwa segala sesuatu masalah di dunia ini bisa dicarikan solusinya dengan melalui agama. Semakin istiqomah seseorang dalam menjalani syariat agama semakin tenang ia dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini. Sebaliknya semakin jauh ia dari tuntunan agama,  semakin tersesat dan gampang stress dalam menghadapi suatu masalah.(Hidayatullah, Sleman – Yogyakarta)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun