Mohon tunggu...
Thohiruddin Yusuf Harahap
Thohiruddin Yusuf Harahap Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pecinta Sepakbola

Sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Bola

Shin Tae Yong, Mourinho, Guardiola Dan Asa Menuju Piala Dunia 2026

10 Januari 2025   23:58 Diperbarui: 11 Januari 2025   00:27 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sepakbola merupakan olahraga yang paling digemari diseluruh dunia tak terkecuali dinegara kita Indonesia. Indonesia bahkan pernah ikut berpartisapasi pada Piala Dunia 1938 di Prancis walaupun Indonesia saat itu masih bernama Hindia-Belanda. 

Sayangnya itulah penampilan perdana dan terakhir Indonesia diajang paling bergengsi olahraga sepakbola tersebut. Setelah merdeka dan bernama Indonesia pada tahun 1945, Indonesia belum mampu kembali menembus ajang empat tahunan tersebut. 

Hingga kemudian asa itu muncul kembali saat tim nasional Indonesia mampu menembus putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dan harapan Indonesia itu ditumpukan pada para pemain yang diasuh oleh pelatih asal Korea Selatan,  Shin Tae Yong/STY yang juga memberi keyakinan kepada PSSI dan masyarakat Indonesia  ia akan mampu membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia

Sebagai informasi, saai ini Indonesia berada di urutan ketiga kelasemen sementara grup C dengan meraih 6 poin, tertinggal satu poin dari Australia diurutan kedua dan tertinggal 10 poin dari Jepang sebagai pemuncak klasemen sementara. Posisi Indonesia sendiri di klasemen juga ditempel ketat oleh Arab Saudi, Bahrain dan China dengan poin yang sama! 

Dengan sisa empat pertandingan, tandang ke Australia, kemudian memainkan dua laga kandang melawan Bahrain dan China serta laga terakhir tandang ke Jepang, jelas peluang Indonesia masih terbuka lebar untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Hanya juara grup dan runner up grup lah yang otomatis lolos ke Piala Dunia 2026. Sedangkan posisi ketiga dan keempat akan melanjutkan perjuangannya melawan tim urutan ketiga dan keempat dari dua grup lainnya yakni grup A dan B melalui putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Hanya dua tim yang lolos dari putaran keempat ini. Dan tim urutan ketiga terbaik di putaran keempat kualifikasi akan lanjut berjuang melalui putaran kelima kualifikasi melawan tim dari  konfederasi lain untuk memperebutkan satu tempat terakhir. 

Namun kemudian pada hari Senin, 6 Januari 2025 lalu STY dipecat dari kursi kepelatihan  dan akan digantikan oleh pelatih asal Belanda -yang merupakan salah satu legenda sepakbola Belanda- Patrick Kluivert. Kluivert sendiri akan diperkenalkan secara resmi pada hari Minggu, 12 Januari 2025 nanti. 

Pemecatan ini dilakukan kurang lebih dua setengah bulan menjelang pertandingan Australia vs Indonesia pada lanjutan kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2026 pada bulan Maret mendatang. 

Pemecatan ini sendiri menimbulkan kebingungan dan kegaduhan yang luar biasa dikalangan pecinta sepakbola di tanah air. Kegaduhan ini menimbulkan pro dan kontra ditengah-tengah masyarakat.

PSSI yang dikomandoi Erick Thohir beralasan pemecatan ini perlu dilakukan terkait dinamika yang terjadi terutama diruang ganti-namun Erick Thohir tidak menjelaskan secara gamblang dinamika yang dimaksudnya tersebut-, dan Erick juga beralasan ingin tetap menjaga asa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. STY sendiri sampai tulisan ini dibuat belum memberikan pernyataan resmi terkait pemecatan dirinya.

Pihak yang pro kepada keputusan PSSI itu tidak yakin pada kemampuan STY membawa tim garuda dapat lolos ke piala dunia. Sedangkan pihak yang kontra tetap percaya STY akan mampu meloloskan tim nasional Indonesia ke piala dunia. 

Menyikapi ini saya coba memberikan perbandingan dan pendapat saya tentang dua sistem sepakbola kepada para penggemar sikulit bundar di tanah air. 

Brazil dengan menganut sistem sepakbola menyerang dan sepakbola indah atau jogo bonito, berhasil menjadi negara yang paling banyak memenangkan piala dunia yakni sebanyak lima kali. 

Adapun salah satu pelatih klub terbaik saat ini yang juga menganut sistem sepakbola menyerang dengan pakem tiki-taka nya adalah Joseph "Pep" Guardiola yang berhasil menjuarai Liga Champion Eropa sebanyak tiga kali melalui Barcelona (2) dan Manchester City. 

Calon pelatih tim nasional, Patrick Kluivert, diyakini cenderung menganut sistem sepakbola menyerang. Belanda yang merupakan pencetus dan pengguna sejati sistem sepak bola menyerang ala total football, diyakini membuat Patrick Kluivert sang legenda sepakbola Belanda akan menggunakan sistem ini saat menangani tim nasional kita kelak. 

Dilain pihak, Italia negara yang terkenal sebagai penganut faham sepakbola bertahan dengan sistem grendel atau catenaccio nya berhasil keluar sebagai juara piala dunia sebanyak tiga kali.

Adapun salah satu pelatih klub terbaik saat ini yang sangat kental memainkan sepakbola dengan sistem bertahan adalah Jose Mourinho, dengan taktik parkir bus nya yang terkenal. Ia berhasil menjuarai Liga Champion Eropa sebanyak dua kali bersama Porto dan Inter Milan. 

Shin Tae Yong sendiri disebut-sebut lebih menganut sistem sepakbola bertahan saat menangani tim nasional Indonesia. STY lebih sering menumpuk hingga 5 pemain di area pertahanan saat timnas berlaga.  

Setiap tim yang memainkan pertandingan sepakbola indah dengan jalan menyerang akan menguasai jalannya pertandingan, menciptakan lebih banyak peluang dan tentu saja akan lebih enak untuk ditonton, lebih menenangkan hati penggemarnya dan berpeluang lebih besar memenangkan pertandingan bahkan mungkin suatu kejuaraan. Selesai memenangkan sebuah pertandingan penggemar dengan rasa bangganya akan berujar: "Inilah baru mantap.."

Sebaliknya sebuah tim yang memainkan pertandingan sepakbola dengan cara bertahan cenderung akan dianggap sebagai tim underdog, tertekan sepanjang pertandingan, minim penguasaan bola dan peluang dan menyerang lewat serangan balik. Mereka selalu beralasan pertahanan yang baik belum tentu mampu memenangkan sebuah pertandingan tetapi mampu memenangkan sebuah kejuaraan. Penggemar tim ini akan selalu khawatir sepanjang laga berlangsung. Dan bila mereka memenangkan sebuah pertandingan penggemarnya akan merasa lega dan kebanyakan berkata:"Untung penjaga gawang dan bek kita tangguh.. "

Saya ingin menganologikan sistem permainan yang seharusnya kita selalu anut dengan seekor macan, siapapun pelatih tim nasional kita kelak

Macan dengan strateginya akan selalu berburu (menyerang)  seekor rusa terlepas ia berhasil mendapatkan rusa tersebut atau tidak. Sebaliknya rusa juga dengan strateginya akan berupaya dengan segala cara untuk bertahan dan menghindar agar tidak menjadi santapan sang macan.

Ayo Garudaku terbanglah setinggi-tingginya. Semoga mimpi untuk lolos ke piala dunia menjadi kenyataan. Jangan hanya jadi macan sepakbola Asia tetapi jadilah macan sepakbola dunia. 

Wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun