Mohon tunggu...
Ahmad Tohir
Ahmad Tohir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dengan hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Nature

Menuju Nol Emisi: BPDPKS Menjaga Keseimbangan Ekonomi dan Lingkungan untuk Masa Depan Hijau Indonesia

25 Oktober 2024   19:29 Diperbarui: 25 Oktober 2024   20:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kementerian ESDM dan analisis internal

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, transisi menuju nol emisi menjadi prioritas banyak negara, termasuk Indonesia. Upaya ini memerlukan kolaborasi lintas sektor agar pertumbuhan ekonomi tetap beriringan dengan kesejahteraan lingkungan. Salah satu lembaga penting dalam proses ini adalah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), yang berperan aktif melalui program-program energi terbarukan dan dukungan terhadap industri sawit berkelanjutan.

BPDPKS dan Perannya dalam Transisi Energi

BPDPKS telah lama dikenal sebagai lembaga yang mendukung industri kelapa sawit, terutama melalui program biodiesel. Program ini memainkan peran penting dalam mengurangi kemandirian Indonesia pada energi fosil sekaligus menurunkan emisi karbon. Berdasarkan data Kementerian ESDM, penerapan Biodiesel 30% (B30) berhasil menekan emisi karbon secara signifikan. Perhatikan tabel berikut untuk membantu memahami secara lebih jelas dampak implementasi B30 terhadap lingkungan.

Selain itu, program B30 memperkuat upaya Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Namun, peran BPDPKS tidak berhenti di sini. Dalam mendukung target Net Zero Emission 2060, BPDPKS mempercepat pengembangan B40 dan B50, sekaligus mengintegrasikan praktik-praktik sintesis di sektor sawit. Selain menurunkan emisi, inisiatif ini mendukung diversifikasi energi dan memajukan penelitian energi baru terbarukan (EBT).

Dukungan bagi Petani dan Masyarakat

BPDPKS juga memberikan dampak positif terhadap masyarakat, terutama petani kecil . Dukungan berupa akses pembiayaan dan teknologi membantu meningkatkan produktivitas serta ketahanan ekonomi mereka. Dengan terlibat dalam rantai pasok energi hijau, petani menjadi lebih tahan terhadap fluktuasi harga dan memiliki peran penting dalam menciptakan energi berkelanjutan.

Selain meningkatkan kesejahteraan petani, BPDPKS menjamin stabilitas harga sawit. Hal ini penting untuk memastikan daya beli masyarakat sekaligus ketahanan energi nasional.

Program-program BPDPKS menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian dan energi, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di daerah penghasil sawit. Dengan demikian, BPDPKS menjadi pilar utama industri energi terbarukan dan kesejahteraan masyarakat.

Tantangan Menuju Nol Emisi

Meskipun kontribusi sawit dan biodiesel sudah jelas, perjalanan menuju nol emisi tidak lepas dari tantangan. Industri sawit Indonesia kerap mendapat kritik terkait deforestasi dan tindakan ilegal dalam pembukaan lahan. BPDPKS dan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti sertifikasi ISPO (Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia) yang memastikan bahwa produksi sawit mematuhi prinsip keberlanjutan.

Selain itu, moratorium sawit yang diberlakukan sejak tahun 2018 bertujuan mencegah pembukaan lahan baru. BPDPKS juga bekerja sama dengan perusahaan besar untuk merehabilitasi lahan kritis di Sumatera dan Kalimantan . Upaya ini didukung oleh pemetaan lahan dan pemantauan berbasis satelit , yang bertujuan meminimalisir aktivitas ilegal dan memperkuat perlindungan lingkungan.

BPDPKS turut melibatkan petani kecil dalam praktik berkelanjutan, memberikan pelatihan dan insentif agar mereka memenuhi standar ISPO. Selain menjaga lingkungan, langkah ini membantu produk sawit Indonesia tetap kompetitif di pasar internasional. Dengan begitu, sawit Indonesia bisa tetap menjadi komoditas unggulan tanpa mengorbankan lingkungan.

Inovasi dan Diversifikasi Produk Sawit

menjadi inovasi bagian penting dalam strategi BPDPKS. Beberapa inovasi yang sedang dikembangkan meliputi:

  1. Pemanfaatan POME (Palm Oil Mill Effluent) : Limbah cair kelapa sawit yang kaya organik diolah menjadi biogas , mengurangi emisi metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca terkuat.

  2. Setelah Pengembangan Biodiesel Generasi Lanjut : keberhasilan B30, transisi ke B40 dan B50 sedang dipersiapkan untuk memperluas pemanfaatan minyak sawit mentah (CPO) dalam skala besar dan menekan emisi lebih jauh.

  3. Produksi Biohidrokarbon : Riset terbaru mengarah pada pengembangan biohidrokarbon dari kelapa sawit, dengan potensi menggantikan bahan bakar jet dan bensin, membuka peluang ekspor energi hijau.

Membangun Ekonomi Hijau

Transformasi nol emisi bukan hanya merupakan tantangan bagi lingkungan, namun juga peluang untuk menciptakan ekonomi hijau . BPDPKS bersama mitra swasta dan lembaga penelitian membuka jalan bagi investasi di sektor energi terbarukan. Program biodiesel, misalnya, telah menciptakan ribuan lapangan kerja di sektor produksi dan distribusi, sekaligus membuktikan bahwa menjaga lingkungan tidak harus mengorbankan ekonomi.

BPDPKS memainkan peran strategis dalam memperkuat perekonomian domestik dan meningkatkan daya saing produk sawit di pasar internasional. Sinergi ini menunjukkan bahwa keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi bisa berjalan beriringan.

Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Dengan komitmen yang kuat dan kerja sama lintas sektor, BPDPKS berperan penting dalam mewujudkan target nol emisi pada tahun 2060 . Namun, keberhasilan ini memerlukan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Perjalanan menuju nol emisi bukan sekedar tujuan akhir, melainkan proses panjang yang membutuhkan inovasi dan kolaborasi.

Dengan memanfaatkan potensi sawit dan menjaga prinsip keberlanjutan, BPDPKS membuktikan bahwa ekonomi dan lingkungan bisa berjalan selaras. Masa depan hijau bukan hanya sekedar impian, namun peluang nyata bagi Indonesia untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun