Disdikbud Prov.Kaltara - Tanjung Selor (9/2/2018): Â Provinsi perbatasan negara memang menyisakan banyak cerita perjuangan, termasuk perjuangan pendidikan. Perjuangan untuk setara sebagai sesama anak negeri. Ketangguhan, kesungguhan, kerja keras dan kecintaan pada NKRI lah motivasi terbesar mereka.Â
Gambar  ini  adalah  alur perjalanan anak negeri, siswa-siswi SMA 11 di Kecamatan Long Berang Kabupaten Malinau Kalimantan utara untuk dapat mengikuti simulasi ujian Nasional berbasis komputer. Mereka harus menyusuri sungai Malinau dan menempuh perjalanan lebih 6 jam untuk dapat sampai di Malinau Kota. Waktu tempuh tersebut jika keadaan air sungai pasang dengan resiko jeram yang cukup deras, Namun jika keadaan air sedang surut bisa mencapai 8 hingga 9 jam karena air sungai menjadi dangkal sehingga seluruh penumpang perahu harus turun membantu sang motoris mengangkat perahunya.
Hal ini terpaksa dilakukan, karena keterbatasan akses transportasi, sinyal internet serta keterbatasan sarana komputer di sekolahnya. Hal serupa banyak diamali oleh sekolah-sekolah lain di Provinsi Kalimantan Utara.
Sebagaimana diketahui, bahwa pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2018 ini, secara nasional pemerintah menerapkan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer. Langkah ini ditempuh untuk meningkatkan integritas kejujuran pelaksanaan Ujian. Untuk tingkat SMA, SMK dan SLB ditargetkan dapat terlaksana 100% dengan sistem UNBK
Dengan kebijakan dan target tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Utara telah mengambil langkah-langkah sejak dini dan lebih awal guna memastikan bahwa pelaksanaan UNBK yang digelar April 2018 bisa berjalan sukses.
Untuk itu, diintruksikan kepada jajarannya untuk tetap semangat dan tidak mudah menyerah. Hanya dengan kerja bersama, kerja cerdas, kerja keras dan kerja tuntaslah, provinsi Kaltara bisa secara cepat setara dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia, paparnya dalam sambutan Rapat koordinasi UNBK SMA, SMK dan SLB yang digelar di Kota Tarakan 1 Februari 2018 yang lalu. Â
 Menurut Kepala Bidang Pembinaan SMA, selaku koordinator UNBK Prov. Kaltara, Amat, M.Pd. selain koordinasi dan konsolidasi yang intens dengan berbagai stakeholders, langkah-langkah taktis strategis diambil antara lain dengan menggabungkan sekolah-sekolah minim sarana sinyal internet dan perangkat komputer dengan sekolah yang dinilai lebih memadai.Â
Sekolah-sekolah di Kalimantan Utara saat ini mengalami banyak kendala sebab mayoritas berada di wilayah perbatasan dan masuk dalam wilayah kategori daerah 3 T (terdepan, terluar dan tertinggal). Hal ini memerlukan perhatian khusus pemerintah. Sebab, Â Provinsi Kalimantan Utara adalah provinsi termuda di Indonesia dan langsung berbatasan dengan negara Malaysia. Â
Meski penuh dengan berbagai kendala dan keterbatasan, semangat dan komitmen untuk yang tinggi untuk setara lah dalam upaya pemenuhan daya saing dari pemangku kepentingan pendidikan khususnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beserta seluruh komponen sekolah, Â diputuskan bahwa seluruh SMA/MA dan SMK pada tahun 2018 ini akan berbasis UNBK termasuk untuk sekolah-sekolah yang berada di wilayah perbatasan, pedalaman dan pedesaan. Â