Mohon tunggu...
ThohaAlhabibUmar
ThohaAlhabibUmar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

Perkenalkan nama saya Thoha Alhabib Umar I.B biasa dipanggil thoha atau habib saya dari depok. Saya sekolah di pondok pesantren Al-Nahdlah IBS sekarang duduk dibangku kelas 10 MA. Hobi saya yaitu bermain Game, Kuliner, dan Touring.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Herodotus, Bapak Sejarah Dunia Asal Yunani Kuno

19 Februari 2023   14:40 Diperbarui: 19 Februari 2023   14:53 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com

                                                                                   Tanggal terbit          :  Sekitar 440 SM 

PERJALANAN HIDUP

KUNJUNGAN KE MEMPHIS

Herodotus berkunjung ke Memphis di Mesir pada tahun 485 SM. Kunjungannya ini untuk meneliti patung-patung raja yang disimpan di ruang bawah tanah. Patung-patung ini diletakkan pada posisi sejajar satu sama lain. Selama di ruang bawah tanah, Herodotus bersama dengan seorang pendeta dan berdiskusi dengannya tentang ukiran kayu berukuran kolosal[Raksasa] yang ada di dalam ruang bawah tanah. Ukiran kayu ini merupakan serangkaian ukiran yang berjumlah sebanyak 345 ukiran. Sosok yang diukir di dalam ukiran-ukiran tersebut diyakini oleh penduduk Memphis sebagai makhluk lain yang memerintah Memphis sebelum masa pemerintahan Menes.

TEMPAT DALAM SEJARAH

Herodotus mengumumkan ukuran dan lingkup karyanya pada permulaan tulisannya Historia:

"Ini merupakan pernyataan penelitian Herodotus dari Halicarnassus, sehingga apa yang terjadi pada manusia tidak luntur dengan waktu maupun segala perbuatan besar dan menakjubkan, baik dari orang Yunani maupun bangsa barbar, tidak dilupakan kemuliaannya dan semua ini juga termasuk apa yang menyebabkan mereka saling berperang."

Catatannya atas prestasi orang-orang lain merupakan suatu prestasi tersendiri, meskipun masih diperdebatkan nilainya. Tempatnya pada sejarah dan nilai pentingnya dapat dipahami menurut tradisi masa kerjanya. Karyanya merupakan salah satu prosa Yunani tertua yang terlestarikan utuh. Namun, Dionysius dari Halicarnassus, seorang kritikus sastra dari Augustan Rome, menulis daftar tujuh pendahulu Herodotus, menggambarkan karya-karya mereka sebagai kisah yang sederhana, tanpa bumbu, yang unik termasuk kota-kota serta orang-orang, baik Yunani atau asing, termasuk legenda populer, kadang kala melodramatik dan naif, sering kali mengesankan yang dapat ditemui dalam karya Herodotus sendiri. Sejarawan modern menganggap kronologinya tidak pasti. Menurut kisah kuno, para pendahulunya ini termasuk Dionysius dari Miletus, Charon dari Lampsacus, Hellanicus dari Lesbos, Xanthus dari Lydia dan, yang paling dapat dibuktikan dari semuanya, Hecataeus dari Miletus. Dari semua ini hanya sejumlah fragmen karya Hecataeus yang terlestarikan (dan keasliannya masih diperdebatkan), tetapi memberikan sedikit gambaran tradisi pada masa Herodotus menulis Historia, sebagaimana pada kata pengantar karya Hecataeus, Genealogia:

"Hecataeus orang Milesia berbicara demikian, Aku menulis hal-hal ini sebagaimana yang benar menurutku, karena cerita-cerita yang disampaikan orang Yunani sangat beragam dan menurut pendapatku tidak masuk akal."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun