Mohon tunggu...
Thiyo Fanny Ananda
Thiyo Fanny Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas komputer indonesia

Penulisan kreatif

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kehilangan yang Mendalam: Anak-Anak Meratapi Kehilangan Sang Ayah

14 Januari 2024   15:13 Diperbarui: 14 Januari 2024   15:15 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Sebuah tragedi mengguncang Desa Cicaheum, Kecamatan Antapani, Kota bandung ketika satu anak kecil, Lulu Safitri, berusia 9 tahun, harus menghadapi kehilangan yang mendalam. Mereka meratapi kepergian sang ayah, Ade Kosasih, yang bekerja sebagai Karyawan Swasta di sebuah perindustrian kain textile Kabupaten Bandung. Satu anak ini harus menghadapi kenyataan pahit bahwa mereka telah kehilangan sosok ayah yang mereka cintai.

Peristiwa tragis ini terjadi ketika satu anak sedang bermain di sekitar rumah mereka. Mereka menghabiskan waktu bersama ayah mereka, namun suatu kejadian tak terduga terjadi. Ketika mereka membutuhkan bantuan, mereka memanggil ayah mereka, namun sayang nya, sang ayah tidak segera merespons. Kesatu anak ini kemudian memutuskan untuk mencari bantuan sendiri. Mereka merasa tidak yakin dengan kemampuan ayah mereka untuk membantu dalam situasi darurat.

Waktu berlalu, dan setelah upaya mencari bantuan sendiri, sang ayah akhirnya menyadari bahwa ke satu anaknya tidak berada di sekitarnya. Ia segera memulai pencarian, namun sayangnya, usahanya tidak membuahkan hasil. Satu anak ini ditemukan di belakang rumah mereka setelah sang ayah memanggil bantuan dari kakek mereka. Namun, sayangnya, upaya penyelamatan terlambat. Mereka ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Kehilangan ini tidak hanya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh komunitas di sekitar mereka. Anak-anak adalah anugerah yang paling berharga, dan kepergian mereka dalam usia yang begitu muda adalah pukulan yang sangat berat bagi siapa pun.

Kasus ini juga menyoroti pentingnya kesadaran akan keselamatan anak-anak di sekitar lingkungan rumah. Orangtua dan pengasuh perlu memastikan bahwa lingkungan sekitar rumah aman bagi anak-anak. Selain itu, penting pula untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang tindakan darurat dan bagaimana cara mencari bantuan jika mereka menghadapi situasi yang memerlukan pertolongan.

Kehilangan yang mendalam ini juga menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga keamanan dan keselamatan anak-anak. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. Semoga juga kita semua dapat belajar dari peristiwa ini dan lebih memperhatikan keselamatan anak-anak di sekitar kita.

Demikianlah berita mengenai kehilangan yang mendalam yang dirasakan oleh anak-anak ini. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan, dan kita semua dapat lebih peduli terhadap keselamatan anak-anak di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun