Mohon tunggu...
Thitien Arbiati
Thitien Arbiati Mohon Tunggu... -

happinees not destination in our life but it's method in our life !!! FH UH 2012

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sejarah Pun Dijadikan Politik

6 September 2012   00:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kemarin saat mengikuti kuliah perdana pendidikan kewarganegaraan aku mendengar ada yang menarik di bicarakan oleh dosenku itu. Katanya "sekarang generasi muda haruslah betul- betul cerdas bukan sekedar pintar,,mengapa demikian ?? yah karena sekarang sejarahpun dijadikan sebagai ajang politik ". Hmmm,,saat mendengar itu pikirankupun mulai melayang mencerna kata- kata itu, hingga salah satu temanku bertanya "apa maksud dari sejarah ajang politik pak ? "

Hmmm,,aku baru tau bahwa sekarang ternyata tidak semua pelajaran sejarah yang kuterima itu masih murni dari peristiwa yang sesungguhnya (bagaimana dengan kalian ?? ),lalu apa sich tujuan sebenarnya sampai sejarahpun d jadikan ajang politik  ???

Katanya,, politisi akan sangat mudah menarik perhatian  masyarakat dengan "memanfaatkan" sejarah,  padahal sejarah yang sampai di telinga masyarakat itu bukanlah hal yang telah terjadi di masa lampau melainkan telah di "mainkan" berulang- ulang kali oleh para penguasa.*sungguh hal yang memprihatinkan bukan ??

Yah,, mungkin "mereka" berpikir bahwa masyarakat akan menerimanya begitu saja,,namun tidak, lantas apa kegunaan dari para cendekiawan yang telah banyak menjamur di negeri ini,,jika kita masih terus di bodohi oleh para penguasa ??? Tentu yang akan menjawabnya adalah kita semua, bagaimana kita mulai belajar dan terus mengkaji bukan sekedar mengejar predikat atau nilai saja

Ayoooo mari kita selamatkan negeri kita,,,jika sejarah saja dijadikan ajang politik lalu gimana dengan hal-hal yang lain ??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun