Mohon tunggu...
Raditya Kurniawan
Raditya Kurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Halo, perkenalkan saya Raditya Kurniawan, saya merupakan mahasiswa dari Universitas Airlangga angkatan 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sebuah Refleksi Ketimpangan Ekonomi dan Peran Generasi Muda: Menggali Isu Ekonomi melalui Lensa Pengalaman Pribadi

3 Desember 2024   08:10 Diperbarui: 3 Desember 2024   10:33 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Sebagai mahasiswa baru di Universitas Airlangga, saya merasa beruntung dapat menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Di balik kebahagiaan ini, saya tidak dapat mengabaikan berbagai isu ekonomi yang tengah melanda masyarakat di Indonesia saat ini.

 Isu-isu ini tidak hanya memengaruhi kehidupan sehari-hari, tetapi juga membentuk memori kolektif yang akan dikenang oleh generasi mendatang. Dalam artikel ini, saya ingin berbagi pengalaman pribadi yang emosional dan reflektif mengenai tema ini, serta menggali lebih dalam tentang dampak isu ekonomi terhadap masyarakat.

Memori Kolektif dan Isu Ekonomi

Pandemi COVID-19 menjadi salah satu momen yang paling berpengaruh dalam mengubah kehidupan banyak orang. Selama masa ini, saya menyaksikan betapa banyaknya keluarga di lingkungan sekitar saya yang kehilangan pekerjaan. Keluarga saya pun tidak luput dari dampak tersebut. 

Ayah dan juga ibu saya yang bekerja di sektor swasta mengalami pemangkasan pendapatan yang cukup drastis. Momen-momen sulit ini menjadi bagian dari memori kolektif kami, di mana kami harus berjuang bersama untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan hidup.

Dalam situasi tersebut, saya merasakan betapa rentannya kondisi ekonomi masyarakat. Di momen ini kesadaran saya akan pentingnya solidaritas sosial muncul dengan nyata. Banyak tetangga yang saling membantu, baik dalam bentuk materi maupun dukungan moral. 

Hal ini mengajarkan saya bahwa di tengah krisis, kekuatan komunitas menjadi sangat penting. Kita juga perlu saling mendukung untuk menghadapi ketidakpastian yang ada. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa kolaborasi dan empati adalah kunci untuk bertahan di masa yang sulit.

Refleksi terhadap Ketimpangan Ekonomi

Pengalaman tersebut mendorong saya untuk merenungkan tentang ketimpangan ekonomi yang ada di masyarakat. Saat saya melihat teman-teman di kampus, beberapa dari mereka datang dari latar belakang yang lebih mapan, sementara di sisi lain ada juga yang berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini menimbulkan pertanyaan dalam diri saya, "bagaimana kita sebagai mahasiswa bisa menjembatani kesenjangan ini? Apakah pendidikan yang kita terima di universitas akan mampu membawa perubahan?"

Pendidikan memang sangatlah penting, tetapi kesadaran akan realitas sosial juga tidak kalah pentingnya. Kita perlu menjadi agent of change yang tidak hanya berfokus pada prestasi akademik, tetapi juga berkontribusi pada komunitas. 

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, kita bisa berperan aktif dalam membantu mereka yang kurang beruntung. Dengan memahami latar belakang dan tantangan yang dihadapi oleh orang lain, kita dapat menciptakan empati dan tindakan nyata untuk mengurangi ketimpangan yang ada.

Selain itu, penting bagi kita untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam menganalisis isu-isu ekonomi yang sangat kompleks. Dengan pemahaman yang mendalam, kita dapat merumuskan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Diskusi dan dialog antar mahasiswa dari berbagai latar belakang juga dapat memperkaya perspektif kita.

Menyongsong Masa Depan

Melihat fenomena saat ini, saya optimis bahwa generasi muda Indonesia, termasuk kami para mahasiswa baru Universitas Airlangga, dapat menjadi pilar atau tonggak untuk menciptakan solusi bagi masalah ekonomi yang ada. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi yang ada, kita bisa menciptakan peluang baru. Banyak startup yang lahir dari ide-ide kreatif anak muda, yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada dampak sosial.

Inisiatif seperti program kewirausahaan sosial dapat memberikan peluang bagi mahasiswa untuk berkontribusi pada sektor ekonomi sambil membangun keterampilan yang berharga. Melalui program-program tersebut, mahasiswa dapat belajar untuk menciptakan usaha yang tidak hanya menguntungkan bagi dirinya, tetapi juga memberikan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat luas. 

Saya percaya, memori kolektif yang telah saya bentuk dari pengalaman sulit pada masa itu dapat menjadi pendorong saya untuk berinovasi dan berkolaborasi kedepannya.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, kita juga perlu mengedukasi diri kita tentang literasi digital. Keterampilan ini sangat penting untuk memanfaatkan peluang yang ada di era digital. Dengan semangat kolaboratif, kita dapat menciptakan solusi berkelanjutan yang menguntungkan bagi masyarakat secara luas.

Kesimpulan

Sebagai mahasiswa baru di Universitas Airlangga, saya belajar bahwa isu-isu ekonomi tidak bisa dipisahkan dari pengalaman pribadi dan memori kolektif kita. Pengalaman saya selama pandemi telah mengajarkan pentingnya solidaritas, kesadaran sosial, dan inovasi. Mari kita bersama-sama menjembatani kesenjangan dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan langkah kecil namun pasti, kita bisa menjadi bagian dari perubahan yang lebih besar.

Kita memiliki tanggung jawab yang tidak hanya belajar dan berkembang secara pribadi, tetapi juga untuk memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dengan semangat ini, saya percaya bahwa kita dapat mewujudkan visi masa depan yang lebih baik bagi semua. 

Mari kita jadikan pengalaman yang telah kita alami sebagai pelajaran berharga untuk membangun dunia yang lebih baik, di mana setiap individu, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka, memiliki kesempatan yang sama untuk sukses dan berkontribusi di bumi Indonesia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun