Pithecanthropus robotus:
Manusia kera ini memiliki  fisik yang tidak jauh dengan Pithecanthropus mojokertensis, tubuh manusia kera ini lebih besar dan lebih kuat.
Homo
Beberapa jenis manusia purba homo yang ditemukan didunia ini adalah Homo soloensis, Homo wajakensis, Homo floresiensis, dan Homo sapiens (Abdurakhman & Pradono, 2019, 27). Homo soloensis disimpulkan setalah peneliti menemukan ada sebuah tengkorak, rahang, dan gigi di lembah Bengawan Solo, menurut peneliti ini adalah manusia yang diperkirakan hidup dan hasil evolusi Pithecanthropus mojokertensis. Selain dari itu, Homo wajakensis ditemukan di daerah Wajak pada tahun 1889. Menurut peneliti, Homo wajakensis sudah dianggap memiliki peradaban yang lebih maju.Â
Homo floresiensis adalah masa dimana manusia purba udah mulai menggunakan peralatan dari batu, dan mereka mulai menggunakan api untuk memasak, juga berburu. Fosil manusia purba ini ditemukan di sebuah gua, di Liang Bua, Manggarai, Pulau Flores, NTT pada tahun 1965. Jenis manusia purba yang terakhir adalah Homo sapiens, ini adalah jenis manusia cerdas, sifat mereka sudah mendekati manusia saat ini. Homo sapiens bertahan hidup dengan berburu dan mengumpulkan makanan.
Pra aksara
Zaman pra aksara terbagi menjadi 4 yaitu zaman Paleolitikum, Mesolitikum, Neolitikum, dan Megalitikum.
Paleolitikum :Â
Pada zaman ini, manusia masih hidup dengan berpindah-pindah tempat dengan berburu dan mengumpulkan makanan (Abdurakhman & Pradono, 2019, 32). Mereka juga menggunakan peralatan yang terbuat dari batu dan tulang, sehingga masih kasar dan sangat sederhana. Kebudayaan yang ada pada zaman ini adalah Pacitan dan Ngandong.
Mesolitikum:
Pada zaman ini, manusia hidup dengan tempat tinggal yang semimenetap (Abdurakhman & Pradono, 2019, 33), mereka memanfaatkan mata pencaharian berburu dan bercocok tanam dengan peralatan yang terbuat dari batu yang dihaluskan. Kebudayaan pada zaman ini adalah Abris sous roche, Kjokkeenmoddinger, dan lukisan sederhana.