Kata ‘travelling’ saat ini sudah hampir tidak bisa disetarakan maknanya dengan kata ‘jalan-jalan’. Jarak minimal seolah berlaku dalam menentukan ketepatan penggunaan dua kata tersebut. Setiap kali mendengar kata ‘travelling’ tentunya ekspektasi kita adalah cerita yang berisi tentang perjalanan yang cukup jauh. Tujuan destinasinya juga bukan tempat yang sudah biasa, melainkan harus lebih mempesonakan dari wisata terdekat yang sudah tersedia. Berbeda dengan jalan-jalan, semua pendengar dapat spontan tertawa jika kita bercerita tentang destinasi dari travelling yang hanya berjarak dekat, apalagi hanya ke kebun binatang di kota yang sama.
Terkadang, kebanyakan orang mengabaikan tempat menarik atau bersejarah yang ada di kotanya. Padahal tempat-tempat itu masuk dalam list destinasi wisata para pelancong yang hobi berpetualang. Sebagai contoh, Jembatan Ampera di kota Palembang. Hampir semua wisatawan lokal yang berkunjung ke kota Palembang menyempatkan diri untuk mengabadikan momen mereka dengan berfoto berlatarbelakang jembatan yang menjadi icon kota Palembang ke dalam beberapa foto. Namun untuk orang Palembang itu sendiri, tentu merasa aneh untuk berfoto di jembatan yang hampir setiap hari mereka lewati. Pulau Kemaro, salah satu tempat wisata di kota Palembang yang ramai dikunjungi wisatawan hingga mancanegara, khususnya saat perayaan Cap Go Meh. Kebanyakan orang Sumatera Selatan sendiri belum pernah sekalipun mengunjungi pulau yang jaraknya hanya 20 menit dari Jembatan Ampera itu. Â Mungkin hal serupa juga berlaku bagi orang Bali terhadap tempat-tempat terkenal di pulau Dewata. Tempat-tempat yang sangat menarik di sekitar mereka tidak lagi memenuhi syarat sebagai tempat wisata pelepas penat bagi mereka karena sudah menjadi bagian dari kesehariannya.
 Jarak antara kota asal dan destinasi wisata menjadi poin penting untuk disebut sebagai travelling. Jarak yang dapat ditempuh melalui darat, laut maupun udara. Namun untuk destinasi tempat-tempat wisata di luar negeri, kebanyakan harus ditempuh melalui perjalanan udara, kecuali untuk yang berjarak dekat seperti Batam-Singapura yang dapat ditempuh melalui 1 jam perjalanan laut untuk hemat biaya.
Selain jarak, cara tidaklah penting untuk menyatakan perjalanan tersebut layak untuk disebut travelling atau tidak. Misalnya, kondangan di luar kota yang disempatkan untuk jalan-jalan setelahnya, ataupun menyempatkan diri menyisihkan waktu untuk berjalan-jalan di sela waktu perjalanan dinas dari kantor.
Bersyukur sekali perusahaan mendelegasikan saya untuk melakukan perjalanan dinas ke Republik Rakyat Tiongkok (Cina) baru-baru ini. Perjalanan yang tidak sendiri, tidak juga berdua istri, melainkan bersama bos-bos di kantor. Saat kali pertamanya saya menjejakkan kaki di tanah mandarin, saya sangat bersemangat. Negara empat musim yang sangat kental akan budaya orientalnya itu ternyata tidak lagi banyak bangunan-bangunan etnik khas Chinese, melainkan sudah banyak tergantikan dengan gedung-gedung baru yang lebih modern. Bedanya, negara dengan jumlah populasi penduduk terbanyak di dunia ini tidak mengalami kemacetan lalu lintas yang berarti setiap harinya seperti hal yang menjadi biasa di Jakarta. Terkadang saya berpikir, ada baiknya pemerintah selaku pembuat kebijakan bidang terkait dapat melakukan studi banding dan menerapkan beberapa kebijakan yang cocok untuk diterapkan di Jakarta. Ada banyak hal yang perlu benar-benar dipelajari dari negara ini, terlebih pada pembangunan fasilitas umum dan pengembangan kota.
Tuntutlah Ilmu Hingga Negeri Cina
Pepatah arab itu tentu sudah tidak asing di telinga kita. China memang berkembang sangat pesat seakan Indonesia sudah tertinggal tiga puluh tahun jika harus jadi pembandingnya. Dengan jumlah penduduk terbanyak di Dunia, pemerintah China sangat memprioritaskan fasilitas umum. Fasilitas seperti subway sudah menghubungkan hampir ke penjuru kota di china. Untuk perjalanan antar provinsi, tersedia fast train dengan kecepatan hingga 300 km/jam yang beroperasi hampir setiap 30 menit. Setiap stasiun dibangun sangat layak dan semua sudah mengadopsi teknologi mutakhir.
Agar wawasan ini awet dan bernilai guna, maka perlu sekali untuk mendokumentasikan perjalanan yang belum tentu kita akan mengulanginya lagi di masa depan. Agar semua simpel dalam perjalanan, saya hanya mengandalkan gadget. Gadget adalah sahabat yang tidak mungkin lepas dari saya terutama saat melakukan travelling. Fungsinya sebagai alat komunikasi sangatlah penting walau kenyataannya kebanyakan wisatawan menjadi sangat jarang menggunakan menelpon atau sms karena tarif roaming. Di China, kita bisa membeli kartu prabayar lokal seharga RMB 50 (yuan) dan mendapatkan paket data 1 GB (4G). Syaratnya hanya menunjukkan paspor kepada penjual. Satu paspor hanya bisa dipakai untuk 5 kali pembelian kartu perdana.
 Fungsi yang tidak kalah penting dalam pembawaan gadget adalah penggunaan GPS. Jasa GPS sangat besar terutama saat berada di tanah yang asing bagi kita. Tampilan GPS di Cina sangat keren dengan mode 3D yang cukup detail dan akurat bentuk tinggi proporsional gedungnya. Dengan tracking GPS saat travelling, kita dapat terhindar dari tersesat, mengestimasi waktu tempuh ke tempat tujuan, atau menghindari pembodohan dari supir taksi yang memperpanjang rute menuju tempat tujuan.
Dan fungsi gadget yang paling sering saya gunakan adalah ‘memotret’. Sisi excited saya bisa terlihat dari banyaknya jumlah foto yang memenuhi memori telepon genggam andalan. Saya memang selalu membawa kamera saku selama travelling, tetapi tetap saja yang paling sering digunakan adalah kamera handphone, kecuali baterai handphone mulai kritis.
Baterai cadangan atau powerbank juga tidak kalah penting untuk dibawa berpergian. Perlu dipastikan bahwa power bank kita terisi penuh sebelum mengawali hari berpetualang di tanah orang. Kabel penghubung pun tak boleh tertinggal dan terpisah dari tas tempat menyimpan powerbank. Namun perlu diingat untuk yang ingin berpergian ke negeri Tiongkok ini, pemerintah China melakukan pembatasan pembawaan powerbank ke dalam pesawat dengan alasan keselamatan. Pembawaan Powerbank dibatasi maksimal dua buah berkapasitas < 160 Wh. Sedangkan untuk kapasitas di atas 160 Wh akan disita petugas bandara. Dan petugas bandara juga akan menyita powerbank yang tidak memiliki label kapasitasnya, kecuali kita bisa menunjukkan kotak atau keterangan resmi bahwa powerbank tersebut adalah masih dalam batas yang aman.
Di Electronic City, Semua Ada
Bingung untuk memilikinya? Anda tidak perlu bingung sama sekali. Semua alat elektronik yang anda butuhkan tersedia lengkap di Electronic City. Berbagai pilihan gadget anda lengkap mulai dari seri low-end hingga produk flagship berbagai merek dapat ditemukan di sini. Semua produk tentu saja bergaransi resmi.  https://electronic-city.com/product/category/38/Mobile+Phone
Untuk yang tipe travellingnya seperti saya, menyempatkan di sela-sela tugas kantor atau travelling sekaligus menghadiri pernikahan teman, siapkan pula setrika mini yang didesain khusus untuk para traveller. Praktis untuk anda yang ingin selalu tampil rapi saat melancong ke ujung negeri.
https://electronic-city.com/product/overview/14231/PHILIPS+TRAVEL+IRON+WHITE+HD1301
Travelling tidak akan ada artinya jika tidak dilengkapi dengan sesi potografi. Semua lelah akan terbayar dengan menatap dan mengabadikan momen di sebuah destinasi impian dalam banyak frame. Kamera saku, kamera DLSR ataupun mirrorlessdari berbagai merek juga tersedia bagi yang ingin menyempurnakan travelling dengan fotografi yang lebih terencana. Â Persiapkan memory yang banyak karena anda tak akan tahu seberapa banyak akan akan membutuhkan. Â
 https://electronic-city.com/product/category/104/Digital+Camera
Tidak hanya itu, powerbankyang colorfultersedia dalam beberapa pilihan. Â Kabel USB, memory card, tongsis, dan berbagai barang aksesori lengkap tersedia di sini.
https://electronic-city.com/product/category/170/Mobile+Phone+Accessories
Semuanya dapat ditemukan di seluruh cabang elektronic city di Indonesia, tersebar lebih dari 49 stores dan 16 outlets di seluruh Indonesia. Bagi anda yang tinggal di daerah atau tidak sempat ke toko EC terdekat, jangan khawatir karena pembelian dapat dilakukan secara online di website : https://electronic-city.com/store/index.  Ada banyak promo menarik setiap periodenya. Tersedia pula fasilitas cicilan nol persen untuk pengguna bank BCA, CITIBank dan BII. Selamat berbelanja untuk kebutuhan travelling dan kebutuhan lainnya di Electronic City. (JI)
Note : Facebook : https://www.facebook.com/jaya.irawan.10
      Twitter : https://twitter.com/jayairawanÂ
       Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H